TANJUNG BALAI
Meskipu Negara Republik Indonesia sudah Merdeka ke 74 Tahun ini ternyata warga Dusun Pangkalan Sono, Desa Kelapa Sebatang, Kecamatan Kualuh Leidong, Kabupaten Labuhan Batu Utara (Labura) belum menikmati penerangan listrik.
“Sebelum Indonesia Indonesia Merdeka, leluhur kami sudah tinggal di Dusun Pangkalan Sono tapi sampai kami generasi saat ini belum rumah kami dialiri listrik PLN,”ujar Kepala Desa (Kades) Amri Ritonga didampingi Kepala Dusun (Kadus) Pangkalan Sono, Sapri Sagala beserta warga dikonfirmasi hari Selasa (28/1/2020).
Dikatakannya, warga yang tinggal di Dusun Pangkalan Sono terdapat 64 Kepala Keluarga (KK) sudah membuat surat permohonan melalui seseorang kepihak PT PLN agar jaringan arus listrik masuk ke Dusun Pangkalan Sono tersebut, akan tetapi hingga akhir tahun 2019 baik pihak dari Sub Kontraktor listrik atau pihak PT PLN Cabang Tanjung Balai maupun PT PLN Cabang Rantau Prapat sama sekali tidak ada mengerealisasikan permohonan warga.
“Dimanakah pihak PLN dan Pemerintah? Apakah di zaman modern ini anak anak kami hanya menikmati lampu sentir atau teplok. Sudah ke empat kali ini kami membuat surat permohonan pemasangan jaringan listrik tapi sampai detik ini tidak ada satupun pihak terkait yang mau bersimpati,”tambah Kadus Pangkalan Sono, Saprin Sagala.
Saprin menegaskan warga sama sekali tidak tahu apa kendala setiap surat permohonan warga tidak direalisasikan karena tidak pernah ada balasan. Pak Acha dari Sub Kontraktor PT PLN selalu berjanji selambat-lambatnya di akhir tahun 2019 kemarin jaringan listrik PLN sudah sampai ke kampung kami akan tetapi kenyataan nya sama sekali hanya sebatas janji dan janji.
Memang terdapat 35 KK yang telah dilakukan pemasangan instalasi listrik tapi sama saja tidak bisa digunakan untuk penerangan sedangkan warga 64 KK yang telah menanda tangani pengajuan permohonan pemasangan jaringan arus listrik ke PT PLN sama sekali tidak ditanggapi.
“Kami tidak tahu apakah permohonan kami itu dilanjutkan ke Tingkat 2 (Provsu), kepihak PLN atau mungkin masih ditangan saudara Acha itu karena tidak ada jawaban atau balasan.”ujar Saprin Sagala dengan nada suara kecewa.
Kondisi belum dialiri listrik PLN teresbut membuat warga Dusun Pangkalan Sono sudah sangat resah apalagi sedih melihat anak anak menjadi tidak dapat belajar terlebih lagi mengerjakan mengerjakan pekerjaan rumah (PR) dari sekolah harus bergelap gelapan.
“Kami memohon kepada Bapak Presiden RI Jokowi atau pihak berkompeten seperti Pemkab Labura, PLN Tanjung Balai, PLN Rantau Prapat dan PLN Sumut agar mendengara permohonan kami untuk mengaliri listrik ke kampung kami karena di tahun 2020 ini saja kampung kami masih gelap,”kata Kadus Pangkalan Sono Saprin Sagala mengakhiri sembari diamini Kades Amri Ritonga.
Sementara itu ditempat terpisah, Sub Kontraktor PT PLN, Nazril Huzwan akrab disapa Acha, dihubungi via selularnya mengaku dirinya mewakili perpanjangan tangan warga mengajukan permohonan pemasukan jaringan listrik ke Dusun Pangkalan Sono, Desa Kelapa Sebatang, Kecamatan Kualuh Leidong, Kabupaten Labura tersebut kemudian juga sudah menyampaikan ke ULP PT PLN Cabang Tanjung Balai bahkan ke UP3 PT PLN Cabang Rantau Prapat, akan tetapi belum ada tanggapan dengan jawaban sedang diproses.
“Sampai detik ini memang belum ada tanggapan dari ULP PT PLN Cabang Tanjung Balai bahkan UP3 PT PLN Cabang Rantau Prapat. Saya minta warga tetap bersabar, secepatnya dapat terealisasi, sehingga warga dan anak-anak dapat dengan tenang dan nyaman dalam beraktivitas,”kata Acha singkat.
Penulis : Irawan
Editor : Freddy Siahaan