PEMATANGSIANTAR
Irfan Tarigan (41) warga Jalan Family Nagahuta, Kelurahan Setia Negara, Kecamatan Siantar Sitalasari, Kota Pematangsiantar menunjukkan kreatifitas nya dengan mengubah limbah organik seperti sampah plastik menjadi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis bio solar dan bio bensin.
Ditemui wartawan dirumahnya, Selasa (6/10/2020) siang Irfan menjelaskan untukmerubah bahan limbah organik itu membuatnya menggunakan alat terbuat dari bahan stenlis atau alat pemanas yang mulai dikembangkan dua bulan lalu dinamai Destilator.
Bahan baku semua jenis plastik dimasukkannya ke dalam Destilator kemudian memanaskan suhu mencapai 200 ke 300 derajat. Dengan suhu segitu mengeluarkan hasil bio solar sedangkan suhu60 ke70 mengeluarkan hasil bio bensin.
Pria dipercaya menjabat Ketua PAC Persatuan Batak Bersatu (PBB) Kecamatan Siantar Sitalasari itu menambahkan teknologi yang dikembangkannya dengan bahan plastik menjadi bahan bakar melalui proses pirolisis. Dimana mekanisme pirolisis merupakan proses memanaskan plastik tanpa oksigen dalam temperatur tertentu serta teknik destilasi.
“Hasil dari alat pemanas ini, sebenarnya bisa menghasilkan empat bahan bakar minyak. Solar, minyak tanah, premium dan aftur termasuk gas. Lalu gas itu kita bakar biar supaya jangan menjadi racun dan tidak berbau. Hasilnya sudah bisa diaplikasikan untuk bahan bakar kendaraan bermotor dan mesin dompeng,”jelasnya.
Ditanya, kira-kira berapa lama proses sampah plastik yang di olah menjadi minyak, Pria tamatan STM itu mengatakan prosesnya hanya makan waktu selama empat jam. Bahan sampah plastik yang dimuat dalam alat pemanas sekisar 40 Kg dapat menghasilkan 40 liter minyak. Penemuan itu terinspirasi sejak dirinya pergi merantau keluar Sumatera Utara (Sumut).
” Dulu saya merantau, jadi sama teman-teman diperantauan sana lah, kami menjadi terpikir gimana caranya limbah plastik di ubah bisa menjadi sebuah penemuan. Karena itulah, pelan-pelan kita mengerjakan, dibantu dari canel Youtube juga,” tukasnya.
Masih kata Irfan, saat ini limbah plastik baginya bukan menjadi momok lagi, melainkan dapat digunakan dalam keperluan sehari-hari. “Dari dulu Pemerintah sangat sulit mengurai limbah plastik, maka dengan ini kan mengurangi. Nah, sekarang kita ada formulanya. Kalau pun ada Pemerintah yang nantangin kita ok silahkan,” tambahnya lagi.
Diakhir perbincangan, Irfan Tarigan didampingi keluarga Hendrik Wijaya (45) kedepannya berencana akan memembuat limbah plastik menjadi Paping Blok dan Kosen jendela kemudian mengharapkan Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar dapat memperhatikan temuannya. “Penemuan kita ini kan membantu, ya berharap perhatian dari Pemkot Pematangsiantar. Karena kita tau, limbah plastik selama ini sulit dikurangi,”harap Irfan Tarigan mengakhiri.,
Penulis/Editor : Freddy Siahaan