SIMALUNGUN
Kepala Kejaksaan Negeri (Kajati) Sumatera Utara (Sumut) IBN Wiswantanu melakukan kunjungan kerja (kunker) sekaligus peninjauan pelaksanaan Gebyar 1000 vaksinasi di Kantor Kejari Simalungun, Rabu (27/10/2021).
Kehadiran Kajatisu beserta rombongan disambut Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga bersama Wakil Bupati H Zonny Walda, Ketua DPRD Timbul Jaya Sibarani, Kapolres AKBP Nicolas Dedy Arifianto, Ketua PN Vera Yetty Magdalena, Kajari Bobbi Sandri dan Kasdim 0207/Sml Mayor Inf Fransisco Sidauruk.
Bupati dan Wakil Bupati Simalungun menyematkan seperangkat pakaian adat Simalungun kepada Kajati Sumut kemudian Ketua DPRD, Kapolres, Ketua PN dan Kasdim juga menyematkan pakaian adat Simalungun kepada Kasi Intel Kejatisu Dwi Setyo Budi Utomo.
Gebyar 1000 Vaksinasi kepada masyarakat itu diselenggarakan Kejari Simalungun bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Simalungun yang disediakan sebanyak 1000 dosis vaksin.
Kajati Sumut berharap kiranya Covid 19 segera berlalu dan menginginkan masyarakat sehat dan sejahtera. “Dengan adanya vaksinasi yang dilakukan secara terus menerus ini, kita ingin memastikan bahwa semua masyarakat dalam posisi yang sehat dan terhindar dari Covid-19,”ujarnya.
Menurutnya, seluruh Forkopimda di Provinsi turut turun kelapangan secara bahu membahu melaksankan vaksinasi disetiap daerah. “Saya berharap kepada seluruh masyarakat untuk berbondong-bondong ikut vaksinasi, bagi yang belum di vaksin untuk segera mendaftar agar mendapatkan vaksinasi baik yang pertama maupun yang kedua,”katanya
“Dengan vaksinasi ini juga diharapkan masyarakat terlindungi dan dampak dari Covid ini bisa segera kita tekan dan masyarakat mendapatkan kesejahteraan dan perekonomian bisa bergulir dengan cepat,”tambah Kajatisu.
Untuk siswa yang nantinya ada pembelajaran tatap muka, Kajatisu mengharkan kepada pemerintah daerah untuk melaksanakan vaksinasi disekolah-sekolah. “Nanti kami dorong memberikan motivasi semangat kepada Pemkab Simalungun, bekerjasama, bersinergi untuk dapat mencapai vaksinasi yang capaiannya 90% lebih untuk bisa mencapai herd immunity,”jelas Kajati Sumut.
Disampaikannya bahwa, yang terpenting itu, melaksankan prokes (protokol kesehatan) seperti jaga jarak, cuci tangan, pakai masker, hindari kerumunan, jangan terlalu banyak mobilitas, sehingga kita semua saling menjaga agar tidak ada yang terpapar dan penyebaran Covid bisa di tekan.
“Kita dari Adhiyaksa peduli, menginginkan dan memberikan support kepada pemerintah daerah untuk semakin menggalakkan vaksinasi disetiap kecamatan, agar masyarakat lebih cepat tervaksinasi,”kata Kajatisu.
Kajati Sumut kembali berharap untuk Forkopimda baik provinsi maupun daerah, satgas, dinas kesehatan harus bahu membahu untuk menggalakkan vaksinasi karena animo masyarakat sangat besar untuk mendapatkan vaksinasi. Kepada masyarakat diharapkan untuk mematuhi protokol kesehatan, berempati untuk sesama dan saling menjaga untuk menghindari penyebaran Covid-19.
Terkait dengan Kabupaten Simalungun di Posisi PPKM Level 3 Bupati Simalungun menyampaikan meningkatnya Simalungun ke level tiga bukan karena ada pelonjakan kasus Covid, namun ada aturan baru bahwa persentase vaksinasi minimal 40 %. “Persoalannya kita tidak mau kebelakang, tapi memang pendistribusian vaksin ke Simalungun masih kurang, apalgi masyarakat di Kabupaten Simalungun merupakan salah satu yang terbanyak di Sumut,”jelasnya.
Untuk meningkatkan presentase vaksin, Bupati menyampaikan bahwa dirinya terus melakukan koordinasi dengan para camat dan kepala puskesmas untuk memetakan wilayah-wilayah yang rendah capaian vaksinasi bekerjasama dengan Forkopimda. “di akhir Desember tahun ini kita harapkan bisa mencapai hampir 100% untuk vaksin dosis satu minimal,”ujarnya.
“Semua camat di Simalungun kita beri target capaian vaksinasi setiap hari sesuai dengan yang telah di tetapkan oleh pemerintah. Dan syukur kepada Tuhan akhir-akhir ini kita sudah mendapatkan vaksin yang memadai untuk kegiatan vaksinasi bagi masyarakat,”tambah Bupati.
Sementara itu Kajari Simalungun Bobbi Sandri mengatakan bahwa target kegiatan vaksinasi yang dilaksankan adalah 1000 dosis.”Yang diutamakan adalah siswa, karena mereka akan mengikuti pembelajaran tatap muka di sekolah,”katanya.
Penulis / Editor : Freddy Siahaan