NIAS
Aneh!!! Belum di vaksinasi Covid 19, data Nomor Induk Kependudukan (NIK) atas nama Sabadia Lase diduga telah disalahgunakan oleh oknum tidak bertanggung jawab dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19.
Hal ini disampaikan Edison Dohona yang merupakan anak kandung Sabadia Lase kepada Media Online Jurnalx.co.id pada Minggu (22/5/2022).
Edison mengatakan dugaan penyalahgunaan data NIK Sabadia Lase itu sesuai pengakuan pihak Puskesmas Puskesmas Hiliweto Gido di Kecamatan Gido, Kabupaten Nias saat didatanginya bersama ibunya Sabadia Lase di Puskesmas Hiliweto Gido untuk meminta Surat Keterangan Dokter, pada Selasa (03/05/2022) siang sekitar pukul 11.00 WIB.
“Saat kami datang ke Puskesmas Hiliweto Gito dikatakan data NIK Sabadia Lase sudah di entri atau dimasukkan di UPTD Puskesmas Idaoi Tolamaera, Kecamatan Gunungsitoli Idanoi, Kota Gunungsitoli,” Katanya.
Dijelaskan Edison, permintaan Surat Keterangan Dokter tersebut bertujuan akan digunakan Sabadia Lase sebagai berkas kelengkapan persyaratan penerimaan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Desa Tahun 2022. Sebagaimana Surat Edaran Bupati Nias, tertanggal 14 Maret 2022, Nomor 414.2/0518/SPMDP2A/2022, perihal Mekanisme Pemberian Bantuan Langsung Tunai Desa (BLT Desa), menginstruksikan pada poin a, bahwa calon Keluarga Penerima Manfaat (KPM) BLT Desa Tahun 2022 dengan salah satu kriteria yakni telah divaksinasi dosis 2 dan dibuktikan dengan melampirkan fotokopi kartu vaksinasi.
Akan tetapi, pada Musyawarah Desa Khusus Penetapan KPM BLT Dana Desa Tahun Anggaran (TA) 2022 yang dilaksanakan di Balai Pertemuan Desa Sirete, Kecamatan Gido, Kabupaten Nias, pada Sabtu (30/04/2022), diberikan solusi bahwa jika calon KPM BLT belum divaksinasi dosis 2 dan tidak memiliki kartu vaksinasi dosis 2 , calon KPM BLT dapat mengurus Surat Keterangan Dokter di Puskesmas atau Rumah Sakit.
Untuk diketahui, Sabadia Lase adalah penduduk Desa Sirete, Kecamatan Gido, Kabupaten Nias, yang dibuktikan dengan dokumen kependudukannya, seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK). Sabadia Lase adalah salah seorang KPM BLT Desa TA 2022 di Desa Sirete, sebagaimana dibacakan dan ditetapkan pada Musyawarah Desa Khusus Penetapan KPM BLT Dana Desa TA 2022 di Desa Sirete.
Ibu Sabadia Lase belum divaksinasi Covid-19 untuk dosis 1, 2 dan 3 (booster) dikarenakan beliau menderita beberapa penyakit seperti darah tinggi, kolesterol, gula, maag, dan lain-lain. Sehingga Sabadia Lase tidak memiliki kartu vaksinasi yang diperlukan sebagai salah satu kriteria penerimaan BLT Desa 2022.
“Atas dasar itu lah saya bersama ibu (Sabadia Lase-red) mendatangi UPTD Puskesmas Hiliweto Gido untuk meminta Surat Keterangan Dokter,” jelas Edi.
Setelah melalui proses registrasi, pemeriksaan darah (tensi) dan pengecekan data, Edi menambahkan pihak Puskesmas Hiliweto Gido menyampaikan kepadanya bahwa NIK atas nama Sabadia Lase sudah dientri di Puskesmas Tolamaera Idanoi untuk vaksinasi Covid-19 dosis 1.
Dengan sudah dientrinya NIK atas nama Sabadia Lase di Puskesmas Idanoi Tolamaera, keluarga merasa keberatan terhadap tindakan sepihak yang dilakukan Puskesmas Idanoi Tolamaera, yang diduga merekayasa vaksinasi Covid-19 atas nama Ibu Sabadia Lase. Pihak keluarga menduga, data NIKnya sudah disalahgunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Rekayasa vaksinasi Covid-19 oleh Puskesmas Idanoi Tolamaera ini sangat merugikan Ibu Sabadia Lase karena tidak bisa lagi divaksinasi Covid-19 untuk dosis 1 pada waktu yang akan datang. Data NIK dan dokumen-dokumen kependudukan merupakan hak pribadi setiap warga negara yang berkekuatan hukum, yang mana bahwa NIK dan dokumen kependudukan seseorang hanya dapat digunakan secara hukum oleh orang yang bersangkutan atau orang yang diakui sebagai pemilik data tersebut, sebagaimana dinyatakan secara tertulis di dalam dokumen-dokumen kependudukan (KTP dan KK).
“Dugaan penyalahgunaan data kependudukan atas nama Ibu saya oleh oknum yang tidak berhak dan tidak bertanggung jawab merupakan kejahatan melawan hukum, dan oknum pelaku kejahatan melawan hukum tentu akan berhadapan dengan hukum itu sendiri,”katanya kecewa.
Untuk itu, Edi Dohona menegaskan keluarga Ibu Sabadia Lase meminta klarifikasi dan pertanggungjawaban atas dugaan penyalahgunaan NIK atas nama Sabadia Lase kepada UPTD Puskesmas Idanoi Tolamaera dan menindaklanjuti laporan pengaduan kepada pihak-pihak berkompeten. Bila dugaan penyalahgunaan NIK tersebut terbukti secara hukum melalui penyelidikan dan proses hukum yang diupayakan secara serius dan terbuka oleh pihak-pihak yang berwenang, niscaya kasus itu akan menemui titik
Semua elemen masyarakat diharapkan mendukung upaya dan realisasi vaksinasi Covid-19 yang telah dicanangkan pemerintah dan juga melakukan kontrol (pengawasan) untuk memastikan program vaksinasi Covid-19 dapat berjalan sesuai dengan regulasi, dan tidak justru disalahgunakan oleh oknum-oknum tertentu untuk kepentingan pribadi. Sebab, pendanaan jenis Vaksinasi Program ditanggung dan dibebankan pada APBN dan APBD.
“Kiranya oknum yang bermain di balik penyalahgunaan Data NIK ibu Sabadia Lase dapat diungkap dan dijerat dengan hukum yang berlaku. Sebab, dapat diduga kasus penyalahgunaan data kependudukan warga pada vaksinasi Covid-19 bisa saja tidak hanya menimpa korban Ibu Sabadia Lase tetapi juga mungkin ada korban-korban penipuan lain yang belum ditelusuri dan belum terungkap,” pungkasnya.
Penulis: ED
Editor : Freddy Siahaan