SIMALUNGUN
Warga yang tinggal di Jalan H. Ulakma Sinaga Huta 7, Nagori Rambung Merah, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun mendadak dihebohkan penemuan Pengangon Sapi bernama Ricflo Manurung (41) warga Jalan Tualang, Kelurahan Kahean, Kecamatan Siantar Utara, Kota Siantar tewas di Komplek Patmos Diakoni HKBP Simalungun, Jumat (18/11/2022) malam sekira pukul 18.00 WIB.
Berdasarkan informasi disampaikan Pegawai Diakonia HKBP, Hermansyah Simanjuntak (32) dan Wakdin Simanjuntak (36) bahwa Korban (Ricflo Manurung) sehari-harinya bekerja sebagai Pengangon Sampi milik Diakonia HKBP Simalungun.
Korban sudah 3 tahun ini mengalami penyakit stroke ringan dan korban berjalan dengan keadaan badan mati sebelah kiri (pincang). Pada saat korban mengembala/mengangon sapi, korban sering tertarik/terseret oleh tali lembu yang di angon/digembalakan korban.
Sejak hari Jumat (18/11/2022) pagi sekira pukul 10.00 Wib hingga pukul.13.00 Wib korban tidak terlihat/nampak sehingga ke dua saksi tersebut melakuka pencarian di lahan komplek Patmos Diakoni HKBP. Pada sore harinya sekira pukul 15.00 Wib ke dua saksi memberhetikan pencarian dikarenakan hujan.
Selanjutnya sekira pukul 17.00 Wib, ke dua saksi kembali mencari keberadaan korban dan malam harinya pukul 18.00 Wib, ke dua saksi menemukan korban sudah tergeletak telungkup di ladang ubi areal pertanahan milik masyarakat.
Namun saat itu ke dua saksi melihat korban sudah tidak bernafas lagi (meninggal dunia) dan langsung memberitahukan tentang keadaan korban kepada temannya dan juga pengawas Pakmos Diakoni HKBP bernama Pendeta Adi Manalu, M.Div.
Pengurus Patmos Diakoni HKBP Simalungun langsung menghubungi pihak keluarga korban menjelaskan semasa hidupnya korban mengidap stroke ringan (berjalan dlm keadaan pincang) dan juga mengidap sakit asam lambung.
Menerima laporan masyarakat, Kapolsek Bangun AKP Lambok Stevanus Gultom, S.H bersama personil piket dan Tim Inafis Sat Reskrim Polres Simalungun langsung turun melakukan olah TKP dan mengevakuasi jenajah korban ke ruangan jenajah RSUD dr Djasamen Saragih Kota Siantar. Hanya saja pihak keluarga menolak dilakukan autopsi terhadap jenajah korban dan membuat surat pernyataan.
“Penyebab kematian korban diduga akibat kecelakaan kerja pada saat menggembalakan sapi dan pihak keluarga sudah membuat surga sudah membuat surat pernyataan tidak dilakukan autopsi,”kata Kapolres Simalungun AKBP Ronald F.C Sipayung, S.H, S.I.K, M.H melalui Kapolsek Bangun AKP Lambok Stevanus Gultom, S.H. ( TF )