MEDAN II
Majelis Hakim Pengadilan Negeri ( PN) Medan menjatuhkan vonis hukuman 4 tahun kepada Aiptu Fidel Ferdinan Bate’e (37) terdakwa kasus Narkotika jenis sabu.
Namun, oknum polisi yang bertugas di Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Sumut itu tidak langsung ditahan meski telah divonis pidana penjara selama 4 tahun.
Dalam amar putusannya, majelis hakim yang diketuai As’ad Rahim Lubis menyatakan oknum polisi itu terbukti bersalah melanggar Pasal 127 ayat (1) huruf a UU RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
“Menjatuhkan hukuman kepada terdakwa Fidel Ferdinan Bate’e dengan pidana penjara selama 4 tahun,” katanya di hadapan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Febrina Sebayang dan terdakwa Aiptu Fidel Ferdinan Bate’e, Selasa (5/12) diruang Cakra 6 PN Medan.
Saat persidangan, terdakwa Aiptu Fidel Ferdinan Bate’e hadir langsung mendengarkan putusan tersebut.
Aiptu Fidel Ferdinan Bate’e diketahui tidak ditahan sejak dari Penyidik hingga di Penuntut Umum.
Usai mendengarkan putusan, terdakwa Aiptu Fidel Ferdinan Bate’e yang mengenakan kaos berwarna hitam itu dengan bebasnya meninggalkan gedung Pengadilan Negeri (PN) Medan tanpa ada pengawalan.
Terpisah, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Febrina Sebayang menyatakan pikir-pikir atas putusan tersebut, yang mana sebelumnya menuntut terdakwa dengan pidana penjara 4 selama tahun.
“Masih pikir-pikir. Belum tau, karena dikasih waktu 7 hari untuk menentukan sikap oleh hakim,” katanya.
Disinggung terkait tidak dilakukannya penahanan terhadap terdakwa, JPU Febrina Sebayang mengatakan bahwa terdakwa disangkakan dengan Pasal 127 ayat (1) huruf a UU RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
“Terdakwa tidak dilakukan penahan, karena dikenakan Pasal 127, jadi gak ditahan. Bunyi putusan juga tidak segera ditahan,” pungkasnya.
Benarkan Tidak Ditahan
Humas PN Medan Soniady D Sadarisman membenarkan bahwa dalam amar terkait vonis Aiptu Fidel Ferdinan Bate’e tidak dilakukan penahanan.
“Tidak ada perintah penahanan dalam putusan tersebut,” kata Soniady, Rabu (6/12).
Ia mengatakan karena dalam dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU), terdakwa dijerat Pasal 127 Subsider Pasal 131 UU RI Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika.
“Ancamannya cuma 4 tahun, maka tidak memenuhi pasal 21 KUHAP yang mana penahanan dapat dilakukan dengan ancaman 5 tahun ke atas,” katanya.
Dikatakan, Soniady bahwa penahanan terhadap terdakwa dapat dilakukan setelah putusan berkekuatan hukum tetap atau inkrah.
Inkrahnya putusan tersebut ketika telah mendapatkan penetapan putusan dari Pengadilan Tinggi maupun Mahkamah Agung.
“Penahan dapat dilakukan setelah berkekuatan hukum tetap dan dilakukan penahan langsung oleh JPU. Jaksa yang eksekusi,” pungkasnya.
Sebagai mana diberitakan, terdakwa Aiptu Fidel Ferdinan Bate’e diamankan oleh tim Unit Intel Kodim 0208/Asahan, karena diduga membawa narkotika jenis sabu di Jalan Jendral Ahmad Yani, Kisaran, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara (Sumut), Senin (5/6) lalu.
Dari mobil terdakwa, Intel Kodim 0208/ Asahan mengamankan barang bukti sabu seberat 68,45 gram. Petugas juga mengamankan, satu unit timbangan digital, plastik bungkus kecil, enam unit ponsel, dompet, satu lembar KTA Polri , satu stel baju Polri, dan Sim A.
Selanjutnya, terdakwa Aiptu Fidel Ferdinan Bate’e diserahkan ke Satres Narkoba Polres Asahan. Lalu pada Rabu 7 Juni 2023, terdakwa tiba di Mako Dit Res Narkoba Polda Sumut guna dilakukan proses penyidikan lebih lanjut. (ROM)