Annur Raja Napator Siregar (33) anggota Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) Medan Baru, mengaku dianiaya sejumlah oknum tim sukses (Timses) Calon Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI.
Peristiwa dugaan penganiayaan yang terjadi, Sabtu (13/1) malam itu, Raja mengalami sejumlah luka di tubuhnya, seperti di bagian wajah, badan lebam, mata kanan memerah, tangan luka dan saat ini tengah menjalani perawatan di RS Bhayangkara Medan.
Ia mengatakan peristiwa itu terjadi tadi malam di Jalan Jamin Ginting,Medan Baru.
Kejadian itu berawal saat dirinya menerima laporan dari warga soal adanya kegiatan di salah satu tempat yang dipasangi spanduk salah satu calon anggota DPD RI, Badikenita Br Sitepu.
“Pada saat saya datang itu, ada keramaian di rumah yang ada baliho gambar ibu itu ( Badikenita ) . Dari hasil laporan warga, saya datangi,” kata Raja saat ditemui wartawan di RS Bhayangkara Medan, Minggu (14/1).
Raja mengaku dirinya memang saat itu tidak memakai atribut Panwas karena hanya ingin mengecek laporan warga tersebut.
Setibanya di lokasi, Raja mengaku juga langsung memperkenalkan diri sebagai anggota Panwas Medan Baru.
“Saya bilang, izin saya Panwas Medan Baru mengkonfirmasi saja kegiatan ini,” katanya.
Tapi, seseorang yang mengatakan bahwa di lokasi tersebut tidak ada acara apa-apa, hanya acara lomba.
Raja pun mencoba mengambil dokumentasi di lokasi tersebut. Namun, sejumlah orang melarang dirinya mengambil dokumentasi itu dan menyuruhnya untuk menghapusnya.
“Saya sambil berdiri sambil dokumentasi, mereka tidak terima. Mereka bilang ngapain dokumentasi-dokumentasi, hapus itu. Pada saat itu saya bilang, ya sudah bang kita hapus, saya pengawas bang untuk dokumentasi saja, tidak ada masalah di sini. Mereka enggak terima, ponsel saya diambil, sampai sekarang masih ditahan mereka,” ujar Raja.
Setelah itu, Raja dipiting dan dipukul oleh sejumlah orang. Tak lama, kata Raja, Badikenita Sitepu keluar dan menanyakan soal kedatangan Raja.
“Tiba-tiba ibu Badikenita datang, saya penanggung jawab di sini, kamu siapa, katanya. Saya panwas Bu, kantor kita di belakang, kalau tidak percaya, kita bisa kesana, saya bilang. Saya enggak tau tiba-tiba ibu itu pergi,” ujarnya.
Tak lama, sejumlah orang datang menemui Raja dan langsung memitingnya. Setelah itu, dia dibawa menjauhi lokasi dan langsung dikeroyok. Raja mengatakan ada sekitar tujuh orang yang saat itu menganiayanya.
“Datang timnya beberapa orang piting saya, bawa saya dari kantor itu ke Pasar 1, menjauh dari situ. Terakhir dikeroyok saya oleh beberapa orang. Saya ditunjang, dipukul, enggak manusiawi, sampai jatuh ke tanah. Bahkan, saya diintimidasi yang macam, dipijak-pijak juga. (Pelakunya) kurang lebih ada lebih dari tujuh orang,” ucapnya.
Tak terima atas kejadian yang dialaminya, Raja membuat laporan ke Polsek Medan Baru atas dugaan penganiayaan.
Terkait hal ini saat dikonfirmasi anggota DPD RI, Badikenita Br Sitepu yang dihubungi juga melalui pesan via WA hingga berita ini diturunkan belum memberikan jawaban sampai pukul 18.06 Wib. (ROM)