Barang Barang Dipakai Bantu Ungkap Identitas Mayat Pria Bercelana SMA Ternyata Faisal Sinaga

SIMALUNGUN

Semalaman dititipkan tanpa Identitas ditemukan dipinggir sunga bahbolon Huta Kulon, Nagori Mariah Jambi, Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi, Kabupaten Simalungun hari Kamis (28/11/2019) siang sekira pukul 11.30 wib, mayat pria bercelana dinas SMA itu diketahui bernama Faisal Sinaga (17) warga Nagori Bahalat II, Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi, Kabupaten Simalungun.

Informasi dihimpun, setelah diketahui identitasnya itu mayat Faisal juga langsung dibawa pulang ibu kandungnya Lita boru Ambarita membawa pulang kerumah duka dan langsung menguburkan di tempat pekuburan umum dikampung nya tersebut.

Terungkapnya identitas Faisal diketahui masih status pelajar salah satu SMA didaerah Tanah Jawa itu didasari keterangan ibu nya Lita boru Ambarita yang mengenali barang bukti yang identik dengan yang didapat dari badan dan di pakai Faisal.

Setelah dievakuasi keruangan jenajah RSUD dr Djasamen Saragih,Kota Siantar Tim Inafis Sat Reskrim Polres Simalungun langsung melakukan pencarian identitas menggunakan alat e-KTP. Akan tetapi Tim Inafis tidak berhasil menemukan identitas Faisal.

Esok harinya, Jumat (28/11/2019) siang mulai pukul 13.30 wib hingga sore pukul 17.30 Wib Kepala Forensik melakukan pemeriksaan dalam dan luar atau otopsi mayat Faisal.

“Benar, identitas mayat pria bercelana SMA itu sudah diketahui bernama Faisal Sinaga dan jenajah Faisal Sinaga sudah diserahkan dibawa pulang keluarganya. Hingga saat ini masih dilakukan penyelidikan untuk bisa mengetahui penyebab kematian,”ujar Kapolsekta Tanah Jawa Kompol Janner Purba dikonfirmasi hari Sabtu (30/11/2019) sore.

Sementara itu Kepala Forensik, dr Reinhard J.D Hutahean SH, SpF, MM dikonfirmasi lamat kematian atau estimasi mayat Faisal Sinaga diperkirakan tiga hari. Dari hasil otopsi, pihaknya belum dapat menentukan penyebab mekanisme kematian karena kondisi mayat Faisal sudah proses pembusukan.

“Kami masih melakukan pemeriksaan Patologi Anatomi, Toksikologi dan lainnya ke Laboratorium Forensik (Labfor) Poldasu untuk mengetahui penyebab kematian,”ujar Reinhard Hutahean singkat.

Penulis/Editor : Freddy Siahaan