SUPORTER Persebaya Surabaya (Bonex) bentrok dengan anggota Perguruan Silat Persaudaraan Setia Hari Teratai (PSHT), di Kecamatan Ambulu, Jember, Rabu (4/10).
Diduga kuat, pemicu bentrok akibat kasus pengeroyokan yang menewaskan dua anggota PSHT di Surabaya belum lama ini.
Belasan anggota Bonex asal Sidoarjo terluka akibat diadang oleh anggota perguruan PSHT di wilayah Ambulu, Jember.
Insiden bermula saat pendukung Bonex mania mengunjungi Pantai Wisata Watulo.
Mereka mendadak didatangi 100 orang anggota pengguruan PSHT.
Rombongan tersebut langsung menyerang robongan Bonex yang mengendarai mobil ELF dengan Nopol L 7886 A tujuan Papuma.
Informasi di lapangan menyebutkan, mobil rombongan Bonex diserang di pertigaan Warung Mariadi. Beberapa orang terluka akibat lemparan batu.
Para anggota PSHT menumpahkan kekesalanya lantaran anggota perguruanya terbunuh akibat aksi Bonex di Surabaya.
Aksi makin memanas ketika polisi mengamankan 18 anggota Bonex ke Polsek Ambulu.
Ratusan anggota perguruan silat ini balik menyerang polsek setempat.
Situasi makin tak teratasi lantaran kekuatan keamanan tidak berimbang.
Dengan dukungan TNI, polisi akhirnya berhasil mengamankan situasi di sekitar Mapolsek Ambulu.
“Kami sudah kendalikan situasi di lapangan dengan membubarkan massa yang bentrok dan menyelamatkan korban yang mengalami luka-luka,” kata Kapolres Jember AKBP Kusworo Wibowo di Jember saat dikonfirmasi wartawan.
Aksi SHT di Ambulu rupanya direspon anggota PSHT lain.
Ratusan motor dari beberapa kecataman juga bergerak menuju Ambulu.
Namun, saat akan menuju lokasi, mereka diadang oleh aparat keamanan di wilayah Balung.
Atas kejadian ini Ketua PSHT Jember, Jono langsung turun tangan menenangkan anggotanya.
Bersama aparat TNI, Polres Jember ia meminta anggota PDHT membubarkan diri. (red2-kricom)