DI ZAMAN serba modern ini tak heran jika para pelajar, baik SMP maupun SMA, sudah mengetahui hal-hal begituan.
Terutama, para pelajar cewek.
Mudahnya mengakses internet, membuat mereka penasaran dan giat menggali informasi.
Tak jarang informasi yang mereka temukan, sedikit nyerempet ke hal-hal berbau parnografi.
Mirisnya, beberapa diantara mereka sering melakukannya saat berpacaran.
Biasanya mereka menyesali perbuatan itu setelah semua itu terjadi.
Alasannya di belakang hari pun sangat klasik, khilaf.
Kekhilafan itu mereka lakukan bukan sekali dua kali.
Mereka menganggap bahwa hal itu saat ini sudah menjadi suatu yang wajar ketika berpacaran.
Pun mengaku khilaf, mereka masih terus menerus melakukannya.
Karena kekhilafan itu, tak jarang nasib mereka terbagi menjadi dua, yakni baik dan buruk.
Nasib baiknya, hubungan mereka berakhir di pelaminan, dan nasib buruknya tidur di sel tahanan.
Di samping itu, cewek juga harus tahu.
Terutama yang masih berstatus pelajar dan belum menikah.
Mereka harus tahu bahaya kanker.
Mungkin saja saat ini mereka belum menyadarinya.
Namun perlu diketahui, baru-baru ini ada pernyataan yang sangat mengejutkan.
Menghisap payudara, adalah awal kemunculan kanker.
Melansir Tribunnews, sekitar 100 siswi SMA Muhammadiyah 2 Pucang, Surabaya, pada hari Jumat (13/10) kemarin, mengikuti edukasi bahaya kanker.
Dalam forum itu, mereka tampak miris ketika tahu sang ahli, dr Ananto Sidohutomo MARS, menyebutkan bahwa payudara yang dihisap, berpotensi menyebabkan kanker payudara.
“Kalau nanti sudah menikah, silahkan, tidak dilarang mengulum payudara.”
“Tapi, ingatkan sikat gigi yang bersih dulu.”
“Jika tidak, dalam waktu lama kanker payudara bisa timbul karena kebiasaan ini,” ucap Ananto di hadapan siswi.
Tentu saja hal ini disampaikan mengingat masih banyak perilaku anak muda yang berlebihan dalam berpacaran.
Para siswi itu juga makin merinding saat mereka diajak mengenali bahaya kanker serviks.
Dalam kesempatan itu, Ananto mengingatkan para siswi agar lebih waspada ketika datang bulan dan mengalami keputihan.
Sebab, bisa jadi itu adalah indikasi bahwa vagina sedang tidak bersih, sehingga memicu kanker serviks.
“Ingat, semua kanker baru diketahui saat puluhan tahun.”
“Jadi sejak dini perlu menjaga kebersihan organ wanita,” kata Ananto yang juga Pemnina Yayasan Kanker Wisnuwardhana Surabaya.
Antari Shinta Dewi, salah satu anggota komite pengembangan potensi siswa SMA Muhammadiyah 2 Pucang, menyebutkan bahwa ajang edukasi kanker ini digelar sebagai bagian dari kegiatan keputrian.
“Kami ingin mengedukasi siswi di sini.”
“Sebagai orangtua harus dekat dengan anak perempuan.”
Dari hal kecil ingatkan jaga kebersihan kewanitaan setelah datang bulan,” kata Antari.
Sedangkan Fauziah Putri, salah satu siswi, mengaku tercerahkan saat mengetahui bahwa kanker itu bisa menyerang kapan pun.
Apalagi jika ada perilaku pacaran yang berlebihan.
“Takut kanker, makanya saya harus antisipatif setelah ini,” ucap siswi kelas XII waktu itu.
Discussion about this post