JAKARTA
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyinggung kasus hukum Ferdy Sambo sebagai batu sandungan kepercayaan masyarakat terhadap kepercayaan Polri.
Dalam pengarahan kepada perwira tinggi Mabes Polri, Kapolda, dan Kapolres se-Indonesia, Jumat (14/10/2022), Jokowi sejatinya mengapresiasi kerja keras Polri yang sempat meningkatkan kepercayaan masyarakat.
Menurutnya, hal itu terlihat, salah satunya, dari peran Polri dalam percepatan vaksinasi Covid-19.
Jokowi menilai keberhasilan penanganan pandemi tak lepas dari peran serta Polri.
“Hasilnya ekonomi tumbuh 5,44% dan hasilnya indeks kepercayaan masyarakat menempatkan Polri di puncak teratas pada saat itu,” tuturnya dalam arahan tersebut, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (15/10/2022).
Namun, lanjut Jokowi, semuanya berubah ketika muncul kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Joshua oleh Inspektur Jenderal Ferdy Sambo.
“Begitu ada peristiwa FS (Ferdy Sambo) runyam semuanya dan (tingkat kepercayaan) jatuh ke angka yang paling rendah. Dulu dibandingkan dengan institusi-institusi penegak hukum yang lain, tertinggi,” kata Jokowi.
Jokowi mengungkapkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Polri pada November lalu berada di level 80,2%. Namun, pada Agustus 2022 anjlok menjadi 54%.
“Itulah pekerjaan berat saudara-saudara harus kerjakan untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada Polri di tengah situasi yang juga tidak mendukung saat ini,” katanya.
Jokowi berharap Polri dalam kondisi saat ini memiliki sense of crisis.
Jokowi meminta anggota Polri tidak bergaya hidup mewah apalagi glamour. Bahkan Presiden secara gamblang menyindir moge, mobil mewah hingga life style para personel Polri.
“Saya ingatkan yang namanya polres, kapolres, kapolda, pejabat utama, pejabat tinggi, ngerem total masalah gaya hidup. Jangan gagah-gagahan karena merasa punya mobil atau motor gede yang bagus, hati-hati, saya ingatkan hati-hati,” kata Jokowi.
Jokowi menegaskan bahwa gaya hidup mewah adalah kebiasaan yang sebaiknya ditinggalkan sebagai masa lalu saja oleh para pejabat kepolisian.
Pasalnya, mereka tidak lagi bisa menyembunyikan gaya hidup mewah itu dengan keberadaan media sosial yang membuat rakyat leluasa memantau perilaku keseharian para pejabat kepolisian.
Jokowi mengingatkan, agar tidak sampai menimbulkan kecemburuan sosial di masyarakat terlebih di zaman keterbukaan dan medsos, masyarakat sangat kritis. ( */rom )