JAKARTA II
Peristiwa kecelakaan helikopter dengan nomor registrasi PK-ZUV itu terjadi pada Kamis (6/2//2025) pagi sekitar pukul 10.26 waktu lokal di daerah Bentong, Pahang, Malaysia menyebabkan seorang warga negara Indonesia (WNI) bernama Finsen Resky Sembiring (27) meninggal dunia dalam kecelakan di Bentong, Malaysia.
Ternyata, Finsen Resky Sembiring merupakan warga Jl Bunga Sedap Malam III B, Sempakata, Medan Selayang.
Pada Sabtu (8/2) sore, kondisi rumah duka sudah mulai didatangi pihak keluarga. Tampak tenda dan kursi sudah tersusun rapi menyambut kedatangan jasad Finsen dan beragam papan duka cita berjejer.
Finsen Resky Sembiring merupakan anak dari lima bersaudara dari Jopiter S. Meliala dan Marhenny Br Ketaren yang telah menyelesaikan pendidikan dari Sekolah Tinggi Penerbangan ( STPI) Curug atau Indonesia Aviation Polytechnic, Curug.
Finsen Reski Sembiring meninggal pada usia 27 tahun dan belum menikah, rencana keluarga akan dikebumikan pada hari Senin (10/2) mendatang di Desa Raya, Berastagi, Tanah Karo dan proses adat akan dilakukan di Jambur Namaken, Jl Jamin Ginting, Medan.
Sebelumnya, Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (BHI) Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha mengatakan kecelakaan helikopter dengan nomor registrasi PK-ZUV itu terjadi pada Kamis pagi sekitar pukul 10.26 waktu lokal di daerah Bentong, Pahang menyebabkan satu WNI meninggal dunia.
Judha juga menerangkan helikopter itu disewa perusahaan Malaysia untuk pemasangan kabel listrik.
“Perusahaan penerbangan akan tiba di Malaysia malam hari ini untuk penanganan lebih lanjut,” ungkapnya.
Judha lalu mengatakan KBRI Kuala Lumpur telah berkoordinasi dengan otoritas penerbangan Malaysia dan perusahaan penerbangan Zaveryna Utama, termasuk untuk pemulasaraan dan repatriasi jenazah.
Sebelumnya, kantor berita Malaysia Bernama melaporkan Finsen tewas usai helikopter terbakar saat mengisi bahan bakar. Satu kru yang juga WNI bernama Kustiyadi (44) mengalami luka ringan imbas insiden tersebut.
Ketua Polisi Daerah Bentong, Zaiham Mohd Kahar, mengatakan korban merupakan teknisi helikopter di lapangan.
“Korban berada di lokasi landasan pendaratan saat kejadian, diperkirakan tewas akibat bilah baling-baling helikopter terlempar setelah gagal dikendalikan ketika terbang di ketinggian tiga kaki saat mengisi bahan bakar,” kata Zaiham. (*/rom)