TANJUNG BALAI
Per tanggal 30 September 2020, tercatat 222.481.554 jiwa terdaftar sebagai peserta JKN-KIS, sementara peserta terbanyak berjumlah 131.680.586 jiwa berasal dari segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) baik APBN maupun APBD.
Salah satu peserta dari segmen tersebut yang telah menerima manfaat JKN-KIS, Roslina Sirait (42) warga SS Dengki, Kelurahan Matahalasan, Kecamatan Sei Tualang Raso, Kota Tanjung Balai, Hari Kamis (22/10), menceritakan pengalamannya dari memanfaatkan kepesertaan JKN-KIS.
Ia mengaku, tiga tahun lalu sering mengalami batuk berdarah yang mengharuskan nya harus melakukan pemeriksaan media demi kesehatan pada paru-parunya. “Sekitar tahun 2018 lalu, saya sering nyeri di dada, sesak napas, batuk-batuk bahkan sering batuk berdarah dan setelah berobat ke Puskesmas, harus dirujuk kerumah Sakit untuk rontgen,”ujar Roslina ditemui di poli penyakit dalam RSUD Dr. Tengku Mansyur Kota Tanjung Balai saat menunggu antrian.
Roslina pun harus menerima diagnosa dokter mengalami tuberkulosis (TBC) dan harus menjalani serangkaian pengobatan rutin. “Saya dibilang dokter sakit TBC, jadi berobat harus rutin selama enam bulan, serta minum obat dan kontrol ulang ke RSUD Dr. Tengku Mansyur seminggu sekali,”Imbuhnya.
Namun waktu enam bulan ternyata tidak cukup untuk kesembuhan dari penyakit yang dideritanya tersebut. “Setelah enam bulan berobat dan dilakukan rontgen lagi, ternyata paru-parunya masih ada infeksi, hingga akhirnya tetap berobat terus sampai sekarang dan alhamdulillah sudah banyak perubahan yang dirasakan meskipun belum sembuh betul,”Beber ibu empat anak tersebut.
Roslina mengaku, selama tiga tahun menjalin pengobatannya, ia tidak pernah dimintai biaya dan mendapatkan pelayanan yang baik dari fasilitas kesehatan. “Alhamdulillah saya bisa dilayani dengan baik terus serta tanpa biaya / gratis semua, mulai dari obat, rontgen dan kontrol ulang,” Ungkap Roslina.
Roslina sangat bersyukur Program JKN-KIS, sangat membantu keluarganya yang terpuruk sejak kepergian suaminya. “Saya tidak tahu jika tidak ada Program JKN-KIS, karena semenjak ditinggal pergi suami, dirinya hanya mengharapkan sedekah dari orang lain. Ya dulu memang buruh cuci, tapi karena sekarang sudah sakit-sakitan, sudah tidak kuat lagi “.
Dalam keadaan seperti ini, dirinya sangat berysukur ada bantuan dari Pemerintah untuk kesehatannya dan berucap sangat berterima kasih sekali,” Pungkas Roslina.
Penulis : Irawan
Editor : Freddy Siahaan