HARAPAN serta keinginan Agung (14) dan orangtuanya untuk mendapatkan rasa aman dan nyaman sepertinya tinggal mimpi. Betapa tidak, meski kasus kejahatan yang menimpanya telah dilaporkan ke polisi beberapa bulan lalu, namun hingga kini mereka tak juga mendapat jawaban yang memberi rasa tenang.
Setiap harinya, Agung lalui dengan rasa was-was dan trauma atas kejadian yang menimpanya pada sore yang kejam pada awal bulan Oktober silam.
Sore itu tepatnya Minggu (1/10) sekitar pukul 17.00 WIB, ia menjadi korban kejahatan yang dilakukan oleh bandit jalanan di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Agung warga Basilam, Bukit Lembasa, Langkat ini pun harus merelekan sepeda motor Kawasaki KLX 150cc yang baru dibelikan oleh orangtuanya. Ia dibegal di kawasan Pondok Abu Batang Serangan, Langkat.
Saat itu ia sedang jalan-jalan sore menggunakan sepeda motor barunya, namun di saat hendak pulang ke rumah, ia dihentikan dengan paksa oleh 15 orang pria berbadan tegap. Dengan kondisi ketakutan, ia pun menghentikan sepeda motornya.
Pelaku lalu mempertanyakan surat-surat kendaraan korban, seketika itu para pelaku mengambil sepedamotornya dengan cara paksa. Bahkan menurut penuturannya, ia sempat mendapat pukulan dari para pelaku.
Alhasil ia pun akhirnya merelakan sepedamotornya dilarikan para pelaku. Keesokan harinya Senin, 2 Oktober 2017, korban besama orangtuanya pun membuat laporan. Namun kasus kejahatan yang dialaminya tak kunjung terungkap hingga saat ini.
Kapolsek Padang Tualang, AKP Martoni L SH saat dikonfirmasi Jurnal X, melalui WhatsAap mengatakan bahwa kasusnya hingga kini masih dalam penyelidikan. “Kasusnya masih dalam penyelidikan, untuk perkembangannya selanjutnya akan kita sampaikan,” ujar singkat dari kapolsek, Selasa (26/12).
Sementara itu pihak keluarga mengaku telah dimintai sejumlah uang oleh salah seorang oknum Polres Langkat agar kasusnya diselesaikan. Mencoba mengkonfirmasi kabar tersebut, wartawan mencoba menghubungi Kapolres Langkat AKBP Dede Rojudin namun hingga berita ini terbit belum ada balasan dari Kapolres.