SIMALUNGUN II
Polsek Tanah Jawa Polres Simalungun berhasil melaksanakan program penyerapan hasil panen jagung dari Kelompok Tani (Poktan) Anggrek sebanyak 5 ton untuk diserahkan ke Perum Bulog Pematangsiantar.
Kegiatan ini merupakan implementasi nyata program ketahanan pangan dalam mendukung swasembada pangan nasional dan program 100 hari kerja Presiden Republik Indonesia.
Saat dikonfirmasi pada Sabtu (18/10/2025) malam Kapolsek Tanah Jawa Kompol Asmon Bufitra SH. MH, menjelaskan pentingnya program ketahanan pangan yang dijalankan Polri. “Program ketahanan pangan ini merupakan wujud nyata Polri untuk masyarakat, khususnya dalam mendukung kesejahteraan petani dan ketahanan pangan nasional. Kami memfasilitasi penyerapan hasil panen petani agar mereka mendapat harga yang layak dan terjamin,” ungkap Kompol Asmon Bufitra.
Kegiatan penyerapan hasil tanaman jagung dilaksanakan pada Sabtu, (18/10/2025) siang pukul 14.00 WIB di Kilang Jagung UD. Bornok, Nagori Bosar Galugur, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun. Acara ini dihadiri langsung oleh Kapolsek Tanah Jawa Kompol Asmon Bufitra SH., MH, dan ASN Suhendra yang mewakili pihak terkait.
Kapolsek Tanah Jawa menjelaskan dasar hukum pelaksanaan program tersebut. “Kegiatan ini didasarkan pada Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia, serta berbagai surat dari Kapolri dan Kapolda Sumut terkait pelaksanaan program ketahanan pangan. Ini menunjukkan keseriusan Polri dalam mendukung program pemerintah,” ujar Kompol Asmon merinci dasar kegiatan.
Lebih lanjut, Kapolsek menyebutkan rujukan khusus program ini. “Pelaksanaan ini mengacu pada Surat Kapolri Nomor B18415/X/BIN.1.2025/SSDM tanggal 2 November 2024 tentang Jukrah Pedoman Teknis Pelaksanaan Program Ketahanan Pangan, serta Telegram Kapolda Sumut Nomor ST/951/X/KEP/2024 tentang pelaksanaan program ketahanan pangan untuk mendukung program 100 hari kerja Presiden RI,” terang Kompol Asmon dengan rinci.
Kapolsek Tanah Jawa menjelaskan detail penyerapan hasil panen yang dilakukan. “Kami memfasilitasi penyerapan hasil tanaman jagung Poktan Anggrek dari Kilang Jagung UD Bornok ke Bulog Pematang Siantar sebanyak 5 ton jagung pipilan kering. Jagung tersebut memenuhi standar kualitas dengan kadar air maksimal 14 persen dan aflatoksin maksimal 50 ppb,” ucap Kompol Asmon menjelaskan spesifikasi jagung.
Terkait harga pembelian, Kapolsek memberikan informasi yang menguntungkan petani. “Jagung yang diserap dijual dengan harga Rp6.400 per kilogram di gudang Bulog. Harga ini sangat membantu petani karena mereka mendapat kepastian pasar dan harga yang layak. Petani tidak perlu khawatir hasil panennya tidak laku atau dibeli dengan harga murah oleh tengkulak,” ungkapnya menekankan keuntungan bagi petani.
Kompol Asmon Bufitra menyampaikan apresiasi kepada Poktan Anggrek. “Saya mengapresiasi kerja keras Poktan Anggrek yang telah menghasilkan jagung berkualitas sesuai standar Bulog. Ini membuktikan bahwa petani kita mampu bersaing dan menghasilkan produk berkualitas. Mari kita terus tingkatkan produktivitas untuk mendukung ketahanan pangan nasional,” ujar Kapolsek memberikan motivasi.
Kapolsek menjelaskan keterkaitan program ini dengan instruksi nasional. “Program penyerapan ini sejalan dengan Surat Telegram Kapolri Nomor ST/61/I/KEP/2025 tentang penanaman jagung serentak satu juta hektar di lahan perkebunan dan lahan lainnya dalam rangka mendukung swasembada pangan tahun 2025. Kita semua harus mendukung program strategis ini,” terang Kompol Asmon.
ASN Suhendra yang turut hadir menyampaikan dukungannya terhadap program ini. “Kami sangat mendukung program ketahanan pangan yang difasilitasi Polsek Tanah Jawa. Ini sangat membantu petani dan memastikan ketersediaan pangan nasional. Kerjasama yang baik antara Polri, petani, dan Bulog harus terus dijaga,” ucapnya memberikan apresiasi.
Kapolsek Tanah Jawa menegaskan komitmen Polsek untuk terus mendukung petani. “Polsek Tanah Jawa akan terus mendampingi dan memfasilitasi petani dalam program ketahanan pangan. Kami siap menjembatani antara petani dengan Bulog atau pembeli lainnya. Kesejahteraan petani adalah prioritas kami,” tegasnya dengan penuh komitmen.
Lebih lanjut, Kompol Asmon mengajak petani lain untuk bergabung. “Saya mengajak kepada poktan, gapoktan, dan mitra pangan lainnya untuk bergabung dalam program ini. Dengan bergabung, hasil panen Anda terjamin terserap dengan harga yang adil. Mari kita bersama-sama mewujudkan swasembada pangan,” ajaknya dengan semangat.
Kapolsek juga menyampaikan harapan ke depan. “Ke depan, kami berharap volume penyerapan bisa lebih besar lagi. Dengan potensi pertanian yang luar biasa di Tanah Jawa, kita optimis bisa berkontribusi lebih besar untuk ketahanan pangan nasional. Mari kita tunjukkan bahwa petani Indonesia mampu,” ungkapnya dengan optimis.
Mengakhiri keterangannya, Kapolsek menegaskan peran Polri dalam pembangunan. “Program ketahanan pangan ini membuktikan bahwa Polri tidak hanya bertugas menjaga keamanan, tetapi juga turut aktif dalam pembangunan ekonomi masyarakat, khususnya sektor pertanian. Polri hadir untuk rakyat dalam segala aspek kehidupan,” pungkasnya dengan mantap. (*/Fred)