SUP MIE Daging Sapi mungkin merupakan hidangan yang paling ikonik di Masakan Taiwan.
Sementara itu pertama kali diciptakan oleh orang-orang Hui, sebuah kelompok etnis Tionghoa Muslim pada masa Dinasti Tang.
Versi daging sapi merah yang direbus dibuat oleh para veteran yang melarikan diri dari daratan China ke Taiwan setelah Perang Saudara China.
Di sebagian besar tempat di Taiwan, Anda jarang menemukan satu mangkuk makanan ini dengan harga lebih dari 240 dolar Taiwan Baru (sekitar Rp 100 ribu).
Namun, satu toko di Taipei telah menjadi berita utama
Karena memberikan harga sampai 10.000 dolar Taiwan Baru (sekitar Rp 4,4 juta) untuk semangkuk sup mie daging sapi.
Setelah bertanya-tanya, orang idiot macam apa yang akan membayar semangkuk mie itu,
Pria ini melakukan hal yang paling logis: pergi ke Taipei dan membayar Rp 4,4 juta dan mencobanya sendiri.
Restoran Niu Ba Ba, yang jika diterjemahkan menjadi Cow Daddy, terletak di Distrik Neihu di Taipei.
Pria ini tinggal di sebuah hotel besar yang hanya 15 menit naik mobil ke restoran.
Ini dia ceritanya saat mencoba mie seharga Rp 4,4 juta itu.
Setelah memberitahu sopir Uber apa yang akan kami lakukan, dia tercengang.
“Wow, 4,4 juta!? Saya bisa makan selama sebulan penuh dengan jumlah uang itu! ” ungkapnya.
Kami telah membuat pemesanan sehari sebelumnya karena mereka tidak menerima walk-in.
Saat memasuki restoran, kami terkejut melihat betapa kosongnya tempat itu.
Hanya ada empat meja dan kami benar-benar satu-satunya pelanggan.
Tidak berapa lama, seorang pemuda keluar dan memberi kami tempat duduk.
Dia ternyata adalah putra pemilik yang saat ini menjadi manajer di restoran tersebut.
Kira-kira lima menit kemudian, Chef Wang Cong-yuan, pemiliknya, keluar untuk menyambut kami secara pribadi.
Terlepas dari kemampuan bahasa Mandarin saya jelek, Wang bersikap hangat dan ramah.
Anda bisa mendengar gairah suaranya saat dia berbicara tentang makanannya.
Meski berusia 68, pria itu tidak terlihat lebih dari 50 dan memiliki energi seperti pemuda 20an tahun.
Dia cukup murah hati untuk menunjukkan dapur dan ruang penyimpanan sebelum kami duduk untuk makan.
Sebelum memasuki bisnis restoran, Wang bekerja 27 tahun di konstruksi sebelum meluncurkan Niu Ba Ba pada tahun 1990.
Namun, kesuksesan tidak segera datang.
Rasa sup mie daging sapinya tidak tepat dan pelanggan tidak menyukainya.
Semua menjadi sangat buruk sehingga pasangan Wang mundur setelah hanya 11 hari.
Terlepas dari kemunduran ini, Wang bertekad dan menghabiskan beberapa tahun berikutnya untuk memperbaiki resepnya.
“Setelah tiga sampai lima tahun, saya merasa sudah cukup baik dibandingkan dengan pembuat sup mie lainnya,” kata Wang kepada NextShark.
“Tapi butuh waktu 15 tahun untuk mendapatkan persetujuan dan pengakuan dari orang lain.”
Dan pengakuan Wang telah berhasil, menarik pelanggan seperti Chef Jean-Michel Lorain Michel.
Legenda bela diri Jackie Chan dan sutradara pemenang Oscar Ang Lee, dan masih banyak lagi.
Menu memiliki delapan sup mie daging sapi yang tersedia: nomor 1 adalah “Beef Father Beef Noodle Soup” menjadi yang termurah di 500 dolar Taiwan Baru (sekitar Rp 216 ribu).
Dan nomor 8 adalah “Presidential Beef Noodle Soup” 10.000 dolar Taiwan Baru.
Untuk membandingkannya, kami memesan nomor 1, 6 dan 8.
Kami diberitahu bahwa 6, dengan harga 1500 dolar Taiwan Baru ( sekitar Rp662 ribu) adalah salah satu pilihan yang lebih populer
Dan akan membawa Anda 80% ke “Presidential Beef Noodle Soup”.
Kami pertama kali disajikan beberapa makanan pembuka termasuk kacang, kol, dan rumput laut.
Semuanya terasa sangat enak, terutama kacang, mungkin terbaik yang pernah dirasakan.
“Kacang itu disiapkan selama tiga hari,” kata Wang.
“Hidangan kecil kami terlihat sangat sederhana, tapi sebenarnya proses cukup rumit untuk setiap hidangan.”
Wang bukan hanya seorang ahli sup mie daging sapi, tapi dia juga membuktikan dirinya sebagai pengusaha yang cerdas dengan bagaimana menjalankan bisnisnya.
Sebelum menetap di lokasi saat ini, restoran asli berada di tempat yang bisa memberi makan hingga 1.000 orang per hari.
Namun, dia menyadari bahwa karena memiliki lebih banyak pelanggan, beban kerja dan pasokannya meningkat, yang menipiskan marginnya.
Dia mengemukakan sebuah gagasan: Dia mulai menaikkan harganya pada makanannya yang lebih murah sampai orang-orang tidak datang.
Begitu sampai pada titik harga yang tepat, dia pindah ke tempat yang lebih kecil dengan hanya empat meja.
Hal ini memungkinkan dia untuk melayani produk dengan kualitas terbaik.
Dan mengurangi biaya tenaga kerja sambil mempertahankan margin yang bagus.
“Saya ingin makan sup mie terbaik di Taiwan,” kata Wang.
Terlepas dari semua keberhasilan itu, Wang mengatakan bahwa dia jauh dari keinginan untuk pensiun.
Sementara anaknya saat ini menjalankan operasi sehari-hari, Wang masih bangun pagi-pagi untuk membuat kaldu agar tetap aktif dan sehat.
Jadi, apakah Chef Wang’s “Presidential Noodle Murni Soup” layak harganya?
Jujur saja, saya pribadi tidak berpikir begitu.
Aku benci mengatakan itu karena Wang adalah orang yang baik dan sangat murah hati dengan waktunya bersama kami.
Jangan salah paham, ini pastinya sup daging sapi terbaik yang pernah aku makan.
Kaldunya sangat adiktif dan saya tidak bisa berhenti meminumnya.
Namun, saya tidak tahan membayar sejumlah besar mangkuk sup daging sapi.
Aku pasti akan kembali untuk item yang lebih terjangkau.
Tapi aku tidak yakin apakah aku akan memesan # 8 lagi dalam waktu dekat karena harganya.
Meskipun demikian, sama sekali tidak ada keraguan tentang jumlah usaha yang Chef Wang masukkan ke dalam setiap mangkuk mie.
Semangatnya untuk keahliannya tak tertandingi dan motto kualitas kuantitasnya adalah sesuatu yang harus diupayakan setiap koki.
