PERISTIWA yang sulit diterima akal sehat manusia terjadi pada Sabtu (4/11).
Seorang pelajar yang dinyatakan hilang selama seminggu, tiba-tiba muncul ke persawahan.
Pelajar itu kemudian menceritakan pengalamannya saat tersesat di hutan.
Diketahui, dia adalah Nurahman (17), seorang siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Mendawai.
Dia mampu bertahan hidup di hutan meski tanpa menelan apapun.
Awalnya, Nurahman dinyatakan hilang sejak Miinggu (29/10).
Dia dikabarkan hilang di hutan yang tak jauh dari rumahnya yaitu di Desa Bakungraya, Kecamatan Katingan Kuala.
Saat itu dirinya pergi memancing di Sungai Bakung, dekat hutan tersebut.
Namun ditunggu keluarga hingga malam hari, Nurahman tak kunjung pulang ke rumah.
Sejak saat itu keluarganya bersama warga desa lainnya melakukan pencarian.
Namun warga saat itu hanya berhasil menemukan sepeda motor yang digunakan Nurahman di tepi sungai.
Dan dua hari lalu warga juga menemukan sepasang sendal milik Nurahman.
Kemudian pada Sabtu (4/11) sekira pukul 06.00 Wib, Nurahman tiba-tiba muncul.
Dia sendiri tak tahu mengapa tiba-tiba sudah berada di tengah sawah di Desa Setia Mulya, yang bertetangga dengan desanya.
Setelah sampai di sebuah persawahan, Nurahman kemudian mendatangi sebuah gubuk.
Di gubuk itu Nurahman melihat seorang petani bernama Trimo, warga Desa Setia Mulya Kecamatan Katingan Kuala.
“Waktu saya mau kerja di ladang, Nurahman mendatangi pondok saya”
“Bukan saya yang menemukan, tetapi dia sendiri yang keluar dari hutan dan mendatangi pondok saya”
“Dia minta air dan makan”
“Saya juga kenal anak ini (Nurahman), sempat hilang kemarin,” katanya.
Meski selamat, namun kondisi Nurahman sangat memprihatinkan.
Di mata dan kedua kakinya terdapat luka.
Baju dan celana yang dipakai pun sudah compang camping.
Nurahman mengaku, sebelum tersesat di hutan dia sebenarnya hendak pulang ke rumah, namun malah masuk hutan.
“Sepanjang hari dan malam saya berjalan terus”
“Kalau malam saya tidur di rerumputan”
“Kadang naik ke pohon karena banyak nyamuk”
“Saya tidak makan sama sekali, cuma minum air di hutan,” kisah Nurahman.
Dia juga mengetahui bahwa dia sedang dicari warga.
Namun dia mengaku tidak mendengar suara apapun selain suara azan.
Suara azan itu dia dengar seperti dari arah masjid, dan seperti sangat jauh.
Akan tetapi pada Jumat (3/11) kemarin dia mengaku mendengar suara orang memanggil namanya berkali-kali.
Seperti suara yang mencari dirinya.
Dia pun mencari arah suara itu.
Kemudian dia menemukan parit di tengah hutan.
Sepanjang Jumat malam itu, dia berjalan mengikuti arah parit tersebut.
Paginya, dia sampai di ladang Rai 14 Desa Setia Mulya dan bertemu Trimo di gubuk sawahnya dan ditolong oleh warga lainnya.
Discussion about this post