SIANTAR
Berawal terjadinya perkelahian ibu dan anak mengakibatkan 12 kios depan Stasiun Kereta Api Jalan WR Supratman, Kelurahan Proklamasi, Kecamatan Siantar Barat, Kota Siantar terbakar hari Senin (16/12/2019) sore sekira puku 16.00 Wib.
Informasi dihimpun, seluruh kios ukuran 3×4 Cyang ada didepan stasiun kereta api itu atau lebih dikenal kompleks Telkom merupakan milik Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya (PD PHJ) yang dikontrak warga dengan jadikan tempat usaha seperti warung kopi, bengkel, warung nasi bahkan tempat tinggal.
Sore itu, Vika dan ibu nya dikenal Bu Lela terlibat perkelahian bahkan merusak lemari disalah satu kios yang disewa dengan dijadikan tempat tinggal mereka. Beberapa personil Polres Siantar ketepatan nongkrong disalah satu warung mencoba melerai bahkan mentenangkan situasi.
Tidak lama kemudian Vika nekat membakar tilam didalam kamar dan menyiramkan minyak tanah yang dibelinya secara diam diam kemudian menyambar kompor gas sehingga api membesar. Mengetahui personil Polres Siantar yang masih diseputaran lokasi langsung mengamankan Vika.
Ketepatan bangunan rata rata terbuat dari papan membuat api langsung merembes membakar ke 11 kios disebelah kiri dan kanan nya diketahui dikontrak Jefri Parulian Simanjuntak, Pak musa, Roy Purba, Pak Simanjuntak, Mak Hengki boru Simanjuntak, Bu Lela, Mohan Siregar, Pak Juhari dan Dongan Hutahepa sebanyak tiga kios.
Para penyewa kios itu panik berkeluaran dari kios masing masing sehingga tidak sempat menyelamatkan harta benda. Tidak lama kemudian petugas lima unit mobil pemadam kebakaran (Damkar) Pemko Siantar dan Damkar PT STTC datang membantu memadamkan kobaran api sedangkan para personil Polres Siantar pengamanan lokasi yang sudah ramadi dipadati warga. Sekitar dua jam, petugas gabungan damkar berhasil memadamkan kobaran api.
“Tadi Bu Lela dan anaknya Vika berkelahi dirumahnya dan dillerai polisi yang biasa nongkrong diseputaran kios ini tapi si Vika itu tiba tiba membakar tilam dan menyiramkan lampu sehingga api cepat membesar dan menyambar ke kompor gas,’ujar Herman salah satu warga ditemui dilokasi.
Sementara itu Jefri Parulian Simanjuntak, warga lainnya tidak melihat terjadinya perkelahian Vika dan ibu nya itu tapi sempat melihat Vika membeli minyak tanah ke salah satu kios tapi minyak tanah itu sama sekali tidak menyangka untuk membakar tilam tersebut.
“Kios ku juga disebelah nya juga ikut terbakar tapi kondisi kosong. Seminggu kemarin beberapa unit meja bilyard di kios ku itu sudah ku pindahkan karena dalam perbaikan atau rehab. Baru sekitar tiga bulan inI Bu Lela dan anaknya itu pindah mengontrak di kios yang dibakar ini karena sebelumnya mengkontrak didekat warung tuak tidak jauh dari kios ini,’kata Jefri singkat.
Kapolsek Siantar Barat IPTU Subagya yang juga ditemui dilokasi mengatakan tidak ada satu pun warga yang menjadi korban tetapi pihaknya masih melakukan penyelidikan dan pemeriksan saksi saksi untuk mengetahui penyebab sebenarnya kebakaran tersebut.
Penulis/Editor : Freddy Siahaan
Discussion about this post