SIHAR SITORUS memiliki kebiasaan menyapa dalam kesehariannya. Ia bahkan menjadikan kebiasaan itu sebagai budaya. Meski terkesan sepele, baginya hal itu merupakan bagian penting yang seringkali dilupakan banyak orang.
Dibuktikannya, ketika menghadiri kegiatan Dies Natalis GMKI ke 68 di Gedung Catholic Center Medan, Jalan Mataram, Medan pada Selasa (6/2) kemarin, Sihar yang baru saja tiba, langsung menyapa sejumlah siswa siswi SMA St Thomas II Medan yang berada di Lobby Catholic Center Medan.
Bak peribahasa ‘gayung bersambut’, sapaan Sihar pun langsung dibalas dengan senyuman oleh siswa siswi yang berada di sana. Dalam kesempatan itu juga Sihar mengatakan bahwa setiap generasi harus disapa dengan kasih. Sebab hal demikian akan menjadi semangat yang membuat para pelajar termotivasi.
“Setiap sapaan kan bisa jadi inspirasi, yang pada akhirnya akan memotivasi mereka untuk lebih maju lagi,” terang Sihar, Selasa (6/2) kemarin.
Sihar mengatakan bahwa, kemana pun dia pergi, dia selalu menyapa setiap insan yang ditemuinya. Hal itu, bagi Sihar sudah menjadi budaya keseharian. “Dengan menyapa bisa saling mengenal, bisa saling mendukung dan bisa saling berbagi,” ujarnya.
Sapaan tersebut tak hanya dilakukannya kepada pelajar yang berada di lobby gedung tersebut. Tetapi juga sejumlah mahasiswa yang telah menunggu kehadirannya yang kemudian dibalas dengan sorak sorai serta lambaian tangan dari ratusan mahasiswa yang ada di Hall B Gedung Catholic Center Medan.
Sihar mengatakan bahwa, setiap generasi merupakan kelanjutan dari pembangunan. Karena itu, pemimpin juga harus memiliki sejumlah program untuk masing-masing generasi sesuai dengan zamannya. “Ini kan zaman now, jadi setiap generasi harus digiring dengan sapaan yang mengajak ke arah yang lebih baik,” katanya.
Discussion about this post