SIANTAR
Diduga depresi faktor ekonomi, Eva Widiyani (35) Mantan Istri PNS di Kantor BKKBN Kota Siantar ditemukan tewas gantung diri dan membusuk di Salon Eva yang diketahui masih miliknya yang terletak di Jalan Cipto, Kelurahan Dwikora, Kecamatan Siantar Barat, Kota Siantar, Selasa (10/3/2020) siang sekira pukul 12.30 Wib.
Awalnya siang itu sekira pukul 12.00 Wib Cindy (24) datang ke menemui saksi Kartika Sari (36) yang berjualan sarapan didepan seberang Salon Eva itu untuk mempertanyakan keberadaan korban karena belum memberikan sisa gaji nya.
Kartika Sari memberitahukan Salon Eva itu sudah beberapa hari tidak dibuka sembari menyerahkan kunci serap yang dititip korban sebelumnya. Cindy pun mendatangi Salon Eva itu untuk membuka pintu, tapi didepan Salon Eva itu Cindy menaruh curiga aroma busuk bahkan para warga yang tinggal didekat Salon Eva itu juga menghirup aroma busuk sehingga Cindy pun tidak berani membuka Salon Eva itu.
Warga setempat melaporkan ke Polsek Siantar Selatan. Tidak lama kemudian Kanit Intel Aiptu Jhon Sipayung datang kelokasi. Mengetahui lokasi Salon Eva itu sudah berada diwilayah hukum Polsek Siantar Barat membuat Aiptu Jhon Sipayung pun melaporkan ke Kanit Intelkam Polsek Siantar Barat Aiptu Syaiful Bakri.
Berselang beberapa menit Aiptu Syaiful Bakri bersama Kanit Reskrim Polsek Siantar Barat Ipda Jhon Purba dan perosnil piket datang kelokasi. Setelah membuka pintu Salon Eva itu menggunakan kunci serap yang diberikan Kartika Sari kepada Cindy tiba tiba ditemukan korban sudah gantung diri menggunakan kaian panjang dan sudah membusuk.
Tim Inafis Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Siantar datang melakukan olah TKP kemudian mengevakuasi jenajah korban yang memakai baju putih dan hanya bercelana dalam warna merah itu visum keruangan jenajah RSUD dr Djasamen Saragih.
Dilokasi, Kanit Intelkam Polsek Siantar Barat Aiptu Syaiful Bakri bertemu dengan Andi Cahyono Mantan suami korban yang bekerja PNS Kantor BKKBN Kota Siantar kemudian meminta supaya menyuruh keluarga korban datang keruangan jenajah.
“Aku terakhir komunikasi tanggal 7 Maret 2020 melalui Whatsapp (WA) untuk menanyakan sisa gaji ku dari korban karena tanggal 1 Maret 2020 usaha salon nya sudah tutup dan baru siap pesta sunatan anak bungsu nya,”ujar Cindy mantan pekerja korban ditemui dilokasi.
Sementara itu, dari hasil olah TKP tidak ditemukan tanda tanda mencurigakan dan dari visum luar juga tidak ada ditemukan tanda tanda kekerasan ditubuh korban sehingga murni gantung diri. “Pihak keluarga korban sudah membuat surat pernyataan tidak dilakukan otopsi makanya jenajah korban kami serahkan kepada keluarga untuk dibawa pulang,”ujar Kanit Reskrim Polsek Siantar Barat IPDA Jhony Purba ditemui diruangan jenajah RSUD dr Djasamen Saragih.
Bejok (34) abang sepupu korban juga ditemui diruangan jenajah mengatakan korban nekat gantung diri karena depresi pengaruh ekonomi karena banyak yang harus dibiayai korban seperti sepasang anaknya yang masih sekolah. Korban dan mantan suaminya sudah resmi bercerai 12 tahun yang lalu dan sejak 6 tahun ini korbn membuka usaha Salon dengan mengontrak di jalan Cipto tersebut.
“Korban mungkin depresi pengaruh ekonomi. Sejak adanya usaha salon itu, korban sudah jarang pulang kerumah orangtuanya dan sering tidur di tempat usahanyab itu. Keluarga membuat surat pernyataan supaya tidak mengotopsi jenajah korban karena korban gantung diri,’kata Bejok.
“Dia itu (Korban-red) baik dan juga ramah kepada kami. Bahkan kami sudah anggap dia sebagai kakak sendiri meski uda cerai sama abang kandung ku. Kalau ini nggak ada waktu lagi, besoknya baru dikubur di TPU Silaumangih”ujar adik ipar korban yang tidak mau menyebutkan namanya ditemui diruangan jenajah.
Penulis/Editor : Freddy Siahaan
Discussion about this post