POLDA Sumatera Utara memperkenalkan layanan aplikasi “Polisi Kita”. Aplikasi ini bertujuan untuk memudahkan akses pelayanan yang cepat, tepat, akurat, transparan serta akuntabel bagi masyarakat dan memberikan pelayanan prima selama 24 jam kepada warga Sumatera Utara.
Selain itu, aplikasi yang diluncurkan pada Minggu (5/1) lalu itu, berisi sejumlah fitur mulai dari ‘pengaduan’, ‘saber pungli’ hingga ‘respons cepat’. Kepolisian menilai penggunaan aplikasi ini sebagai implementasi poin pertama Nawacita, di mana instrumen negara selalu hadir dalam kehidupan masyarakat..
Bagi pengguna ponsel pintar yang telah mengunduh, diwajibkan mengisi kolom identitas diri untuk membuat akun baru. Di fase itu, pengguna diminta memilih polres Sumatera Utara mana yang akan terhubung dengan aplikasi yang terintegrasi dengan layanan polisi di Sumut selama 24 jam dalam tujuh hari ini.
“Aplikasi ini menghubungkan masyarakat ke pihak kepolisian selama 24 jam penuh. Masyarakat juga dapat berbagi informasi melalui aplikasi ini,” ujar Kasubdit Tekimfo Poldasu AKBP Tumbur Silaban saat memberikan pelatihan pengenalan aplikasi Polisi Kita kepada wartawan yang tergabung dalam Grup Turn Back Hoax (TBH), belum lama ini.
Guna mensosialisasikan aplikasi ini, Senin (5/2), Grup TBH yang diketuai Peter Pangaribuan menyambangi SMK Negeri 1 Medan. Kedatangannya bersama para anggota disambut gembira oleh Kepala SMK Negeri 1 Medan Dra AL Sembiring beserta ratusan pelajar yang antusias ingin mengetahui lebih dalam fitur aplikasi tersebut.
Sembari menjelaskan kegunaan aplikasi tersebut, Peeter menghimbau di hadapan para guru dan pelajar untuk tak mudah terjebak dengan informasi yang tak jelas asal-usulnya atau hoax. Para siswa, dihimbaunya, agar bijaksana melihat dan menyikapi pemberitaan yang dengan mudah tersebar di media sosial.
“‘Polisi Kita’ adalah inovasi sistem kerja berbasis IT yang dilakukan oleh Polri guna meningkatkan pelayanan publik. Kalau ada informasi yang masih diragukan kebenarannya, boleh di cek di aplikasi ini. Dan kalau kurang jelas, bisa ditanyakan langsung ke polisi melalui aplikasi, atau bisa langsung memberitahukan kepada pihak kepolisian bahwa ada pemberitaan palsu atau hoax,” ujar Peter Pangaribuan saat memberikan penjelasan di hadapan guru dan pelajar.
Sementara itu, Dra AL Sembiring selaku Kepala Sekolah mengapresiasi hadirnya aplikasi tersebut. Harapannya, aplikasi tersebut mampu mencegah beredarnya informasi tak benar dan dapat mencegah para pelajar dari kejahatan narkoba.
“Kehadiran para wartawan yang tergabung dalam Grup TBH ini sangat memberikan pencerahan dan pembelajaran. Semoga ke depannya, aplikasi yang diperkenalkan ini dapat memotivasi para pengajar dan pelajar untuk berperan aktif menginformasikan adanya potensi kejahatan ataupun peredaran narkoba kepada pihak kepolisian,” ujarnya.
Discussion about this post