SIANTAR
Jenajah Putri Margaretti boru Sinambela (16) yang tewas hanyut saat mengikuti perkemahan dikuburkan disamping kuburan oppungnya di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jalan Parsoburan, Kelurahan Kristen, Kecamatan Siantar Selatan, Kota Siantar atau lebih dikenal Kuburan Baru, Senin (23/9/2019) sore sekira pukul 15.00 Wib.
Sebelum pengukuburan, keluarga menggelar ritual atau sakramen sebagaimana orang batak meninggal dirumah duka yang diketahui rumah peninggalan oppungnya di Jalan Mangga, Kelurahan Parhorasan Nauli, Kecamatan Siantar Marihat, Kota Siantar. Ratusan rekan rekan sekolah Putri bersama Kepala Sekolah dan Guru juga hadir bahkan ikut membuat acara perpisahan.
Hermida boru Gultom (39) Wali Kelas Putri menyampaikan permohonan maaf dihadapan jenajah Putri karena tidak bisa menjaga selama perkemahan yang merupakan kegiatan tahunan organisasi di SMA.N 1 Kota Siantar itu dan hanya doa yang bisa mereka panjatkan kepada Putri.

“Maafkan kami ini ya dek, yang tidak bisa menjagamu disana. Selamat jalan ya Putri, semoga tenang di alam sana. Walaupun adek baru saja bergabung dalam organisasi ini (Karya Ilmiah Remaja atau KIR), Kami mengakui bahwa adek orang nya baik dan pintar,”sebutnya sambil menangis.
Ditambahkannya, Putri merupakan sosok anggota yang aktif memberikan hati dan pikiran terhadap organisasi KIR apalagi Putri orangnya suka trefeling dan suka ceriah. “Kami sangat mengalami duka yang terlalu dalam atas kepergian mu. Kami juga tidak menginginkan kejadian itu, kami juga sangat mengerti keadaan orang tua dari adek kami ini. Ibu sangat kehilangan karena anak adalah segalanya dan harta yang paling besar,”kata Hermida boru Gultom mengakhiri penyampaian turut berduka citanya.
Setelah ritual dirumah duka ditutup pendeta, delapan anggota Pasukan Pengibar Bendera Sekolah (Paskibras) SMA.N 1 Kota Siantar memikul peti jenajah Putri keluar dari rumah dan melewati barisan puluhan anggota Paskibras lainnya yang memberikan penghormatan lalu memasukkan kedalam ambulan.
Tidak itu saja, para anggota Paskibras itu juga kembali memikul peti jenajah Putri keluar dari ambulan hingga ke kuburan tepatnya disamping kuburan oppungnya yakni oppung boru dan oppung doli (Nenek dan Kakek). Isak tangis rerkan rekan sekolah Putri tidak henti hentinya mengiringi penguburan jenajah Putri.
Dilokasi kuburan, Netty boru Sidabutar ibu kandung Putri juga menangis histeris dikuburan oppung Putri atau orangtua nya karena Putri akan dikuburkan disamping kuburan oppungnya itu. “”Pak, Mak,..Nunga Rap Be Hamu Dohot Pahompu Mon,!!! (Pak..Mak, Sudah Sama Kalian Sekarang dengan Cucu Mu ini (Putri Sinambela-red),”ucap Netty boru Sinambela tak henti henti menangis sembari memeluk photo Putri sematawayangnya itu.
Penulis/Editor : Freddy Siahaan
Discussion about this post