BERKUNJUNG ke Kota Pematangsiantar, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak hanya membagi-bagikan ribuan sertipikat tanah kepada masyarakat melainkan mengajak warga berinteraksi dan bersalaman.
Selain mengajak masyarakat untuk tetap menjaga Persatuan dan Kesatuan Indonesia, Jokowi sesekali bergurau dengan warga dan menceritakan sedikit pengalamannya di Sumatera Utara beberapa hari belakangan.
Jokowi sebelumnya menghadiri acara ngunduh mantu di rumah besannya di Medan. Dalam acara itu, putrinya Kahiyang Ayu ditabalkan menjadi bermarga Siregar.
“Ada yang boru Siregar, gak. Saya kalau salaman sekarang ini gak di Medan gak di Siantar, lagi di jalan juga, di serdang bedagai, di Deli juga. Pak salaman pak, saya boru siregar pak, saya nasution pak,” tutur Jokowi dengan logat jawa yang sangat kental, diikuti senyum dan tawa para hadirin.
“Alhamdulillah, itulah negara kita Indonesia. Jadi saya titip, janganlah persaudaraan ini kita pecah. Janganlah retak persaudaraan kita ini gara-gara politik, jangan. Ada pemilihan bupati, walikota, gubernur, pemilihan presiden. Sudahlah, pilihlah yang paling terbaik,” sambung Jokowi yang diikuti tepuk tangan hadirin.
“Satu lagi, jangan sampek pemilihan presiden sudah 3 tahun, masih dibawa-bawa sampek sekarang. Pilgub (Pemilihan Gubernur) sudah 4 tahun, masih dibawa-bawa sampek sekarang. Itu urusan politik sudah selesai. Pilih yang paling baik, coblos sudah selesai. Kita saudara lagi, mencari nafkah keseharian kita, sudah.” tukasnya.
“Kita ini sering masih terbawa emosi. Itu yang pintar politikkus. Bisa membawa masyarakat, sampai terbawa emosinya. Jangaaan! Mari kita jaga persaudaraan kita, kita jaga persatuan kita, kita jaga kesatuan kita dari sabang sampai merauke,” sambung Jokowi yang kemudian menggambarkan betapa besarnya Indonesia, baik dari sisi luas wilayah maupun dari jumlah penduduknya.
“Saya pernah terbang dari Aceh sampek Wamena, bukan Jayapura. Memakan waktu 9 jam 15 menit. Itu naik pesawat. Kalo jalan kaki berapa tahun,” tukas Jokowi yang kembali diikuti senyum, tawa dan tepuk tangan para hadirin di acara yang dilaksanakan di Lapangan Haji Adam Malik Kota Pematangsiantar tersebut.
“Itu kalo terbang dari London ke Istanbul, berapa negara yang kita lewati. Kita ini negara besar, 258 juta penduduk kita, besar Indonesia ini. Jangan sampai terpecah gara-gara urusan politik atau perbedaan agama atau perbedaan suku. Jangan! Sulit sekali menyatukannya,” tambah Jokowi yang selanjutnya memberikan suatu contoh, pesan seorang presiden dari Afganistan.
“Sudah 40 tahun lebih berperang, dimulai dari apa. Disana hanya ada 7 suku, kita mempunyai 714 suku. Mereka bertikai, yang satu bawa teman, yang satu lagi bawa teman, perang. Sekarang pecah menjadi 40 kelompok. Sulit untuk disatukan, padahal mereka bersaudara. Bayangkan, mereka hanya 7 suku, kita ada 714 suku. Kita ini kadang lupa, bahwa kita ini sebangsa setanah air,” ujarnya.
Discussion about this post