JAKARTA
Indonesia sebagai negara besar memiliki potensi kuat seperti jumlah penduduk yang sangat banyak dan juga kondisi geografis yang strategis. Dengan segala potensi yang dimiliki inilah, muncul berbagai celah untuk masuknya peredaran gelap narkoba, khususnya di kalangan middle class yang menjadi target para sindikat narkoba.
Hal tersebut disampaikan Kepala Biro Humas dan Protokol Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (Humro BNN RI), Sulistyo Pudjo Hartono, SIK, MSi saat menjadi narasumber dalam seminar di event pameran Homeland Security, Hari Kamis (5/3/2020).
Oleh karena itulah, Sulistyo menambahkan upaya penanggulangan narkoba harus dilakukan secara serius dan holistik karena sindikat akan terus mencari berbagai cara licik untuk mengedarkan narkoba.
Dijelasskannya, sumber masuknya narkoba ternyata bukan hanya dari luar negeri saja. Beberapa waktu yang lalu, Polri telah mengungkap kasus produksi narkoba jenis sabu rumahan di Cengkareng dan juga di Cibinong. Para pelaku ternyata mampu memproduksi sabu dari informasi di media sosial (Medsos). Demikian pula dengan BNN yang telah berhasil mengungkap jutaan pil PCC di awal tahun 2020 di Tasikmalaya dan Cilacap.
Dengan maraknya peredaran saat ini Ancaman narkoba begitu nyata. Hal ini bisa terlihat dari jumlah yang terpapar cukup besar. Di Indonesia sendiri pada tahun 2017, angka prevalensi penyalahgunaan narkoba menyentuh angka 1,77%.
“Sementara pada tahun 2019 angka prevalensi menyentuh 1,8% atau tidak kurang dari 3,8 juta orang berusia 15-64 tahun telah terpapar oleh narkoba,”jelas Jenderal Bintang Satu ini.
Untuk memproteksi generasi muda dari jeratan narkoba, pemerintah Indonesia tidak main-main dalam melakukan langkah penting. Salah satu kebijakan yang diambil adalah diterbitkannya Inpres No. 6 tahun 2018 tentang rencana aksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) oleh Presiden RI Ir.Joko Widodo. Melalui Inpres inilah semua kementerian lembaga serta Pemda harus melakukan upayanya dalam mendukung program P4GN.
“Upaya penanggulangan narkoba di level internasional dilakukan BNN RI secara aktif seperti kerjasama dengan negara-negara tetangga dan negara sahabat, bahkan Indonesia menjadi leading sector dalam interdiksi laut di wilayah ASEAN,”Kata Sulistyo Pudjo Hartono mengakhiri.
Sumber : Biro Humas dan Protokol BNN RI
Editor : Freddy Siahaan
Discussion about this post