SIANTAR
Pencurian barang dari dalam kios pedagang tanpa ada pengerusakan sebagaimana pernah kejadian sekitar lima tahun yang lalu di Pasar Horas ternyata kini dialami sejumlah pedagang di Pasar Dwikora Parluasan, Kelurahan Dwikora, Kecamatan Siantar bahkan sudah merajalela.
Sariani boru Nainggolan (44) salah satu pedagang sepatu ditemui hari Jumat (27/12/2019) siang sekira pukul 14.00 Wib di kios nya mengatakan pencurian di kios nya sudah beberapa kali disantroni maling bahkan saat masih berjualan sembako pernah sampai goni ikut dicuri. Setiap pencurian tersebut sama sekali tidak ada pengerusakan kios nya itu karena kios nya ditemukan masih tertutup bahkan gembork terkunci.

Pencurian di kios nya itu terakhir terjadi hari Kamis (26/12/2019) pagi kemarin. Dimana pagi itu sekira pukul 06.30 Wib salah satu pedagang tetangga kios nya menelepon menyuruhnya cepat datang ke kios nya karena melihat barang dagangannya berjatuhan sepatu diuar kios nya.
Sekitar satu jam kemudian membuatnya pun tiba di kios nya itu dan melihat adanya barang dagangannya berupa satu buah sepatu terletak didepan kios nya akan tetapi kios nya tetap tertutup dan gembok masih terkunci.
Kejadian itu pencurian di kios nya itu pernah dilaporkannya kepada penjaga malam akan tetapi penjaga malam malah memberikan uang ganti rugi hanya Rp300 ribu saja padahal uang retribusi sudah termasuk uang jaga malam sebesar Rp75 ribu per bulan selalu dibayarkannya.
Selanjutnya Kejadian hari Kamis (26/12/2019) pagi itu sudah langsung dilaporkannya ke Polsek Siantar Utara dan beberapa personil turun melakukan olah TKP bahkan bertemu dengan Wakil Kepala Pasar Dwikora Hendri Malau tetapi pihak Polsek Siantar Utara tidak memberikan secarik kertas sebagai bukti telah menerima laporan pengaduannya tersebut.
“Sepatu dan sendal orang dewasa maupun anak anak, topi, tas serta barang dagangan lainnya sering kali hilang dari kios saya ini tanpa ada pengerusakan kios. Kirainnya dengan ganti jenis barang dagangan bisa aman tapi nyata nya tetap saja dicuri,”kata Sariani boru Nainggolan
“Tidak mungkin orang luar yang ngerjain kios saya ini, yang pasti nya orang dalam lah. Lagian banyak para pedagang di Pasar Dwikora ini barang dagangannya dicuri baik kios nya dirusak maupun tidak dirusak. Pedagang ayam didekat kios ku ini pernah menemukan banyak kunci tertinggal didepan kios nya, jadi bisa saja kunci2 itu yang digunakan membuka kios para pedagang,’tambahnya sembari memohon kepada Kapolres Siantar supaya mengusut dan menangkap para pelaku yang masih misterius tersebut.
Sementara itu Marga Purba, pedagang tomat yang hanya beberapa meter dari kios Sariani boru Nainggolan juga pernah beberapa kali beberapa kali barang dagangannya dicuri baik dengan merusak kios maupun tidak merusak kios. Kejadian yang mengakibatkannya mengalami kerugian jutan rupiah itu membuat Marga Purba tidak lagi mau membayar uang retribusi setiap bulannya.
Tidak itu saja saja, belasan pedagang lainnya juga mengeluhkan mengalami kejadian yang sama. barang dagangannya raib dicuri tanpa merusak kios nya sehingga mengakibatkan mengalami kerugian jutaan Rupiah. Ada juga pedagang yang sempat menemukan penjaga malam mau melakukan aksi pencurian disalah satu kios pedagang tetapi penjaga malam i
“Kemarin saya juga pernah barang dagangan hampir setengah dari dalam goni hilang di kios kami ini tanpa ada pengerusakan kios. Padahal barang dagangan berupa tomat dan cabe saat itu baru masuk dari agen bahkan lagi harga mahal mahal nya, ito”kata boru Situmorang dengan nada suara sedih.
Ditempat terpisah, Wakil Kepala Pasar Dwikora Hendri Malau ditemui diruangan kerjanya terkesan malah membela para penjaga malam yang dicurigai para pedagang dengan menuding adanya oknum pelaku dari luar karena sekira pukul 03.00 Wib setiap harinya setiap pintu gerbang di Pasar Dwikora Parluasan sudah dibuka sehingga para penjaga malam yang jumlahnya sekitar 10 orang saja tidak mampu mengawasi.
“Sejauh ini kan tidak bisa menuduh orang tanpa ada bukti. Personil jaga malam kita itu jumlahnya 10 orang, melihat kondisi pasar ini sekarang jam 03.00 Wib setiap pintu sudah dibuka kayak manalah lah mau menjaga sementara masih ada sisi yang gelap,”katanya berdalih.
Akan tetapi saat ditanyakan perihal kejadian pencurian tanpa pengerusakan kios pedagang tanpa pengerusakan dan adanya kejadian pencurian yang sama di Pasar Horas Jalan Merdeka ternyata Hendri hanya bisa menjawab mempersilahkan anggotanya diperiksakan bila ada pedagang yang membuat laporan pengaduan kepihak kepolisian.
“Ketika misalnya ada pedagang yang mau mengadu, kita persilahkan anggota kita diperiksakan semua,”katanya dengan nada suara pelan.
Penulis/Editor : Freddy Siahaan
Discussion about this post