TANJUNG BALAI
Bertempat di Pendopo rumah Dinas (Rumdin) Wali Kota Tanjung Balai Jalan Jend. Sudirman, Pengurus Bhayangkari, Persit, Jalasenastri dan TP-PKK Kota Tanjung Balai mengikuti Seminar Sehat Perempuan Sadar Vagina (PSV) hari Jumat (17/1/2020) sore.
Dalam seminar sehat itu berthema “Perempuan Sehat Bahagia Berdua, Keluarga Tahan Negara Kuat” dan menghadirkan narasumber, Dr Inge Satyo Ariyanto.
Turut hadir seminar kesehatan itu, Danlanal TBA Letkol Laut (P) Dafris, Kapolres Tanjung Balai AKBP Putu Yudha Prawira, SIK, MH, Mewakili Ketua Tim Penggerak PKK Tanjung Balai Ny. Yusmada, Ketua Jalasenastri Ny. Lidya Dafris, Ketua Bhyangkari Cabang Tanjung Balai Ny. Dihta Yudha Prawira, Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Cabang XXXV Kodim 0208/Asahan Ny. Sri Marantika Beruh.
Dalam pemaparannya, dr. Inge Satyo Ariyanto mensosialisasikan 15 langkah PSV bagi para peserta, diantaranya : jadikan mencukur bulu kemaluan sebagai kebiasaan dan gaya hidup kita 1-3 hari sekali sampai kapanpun, karena bulu yang ada di area kewanitaan cenderung lembab bahkan menjadi lebih lembab lagi, ingat suasana lembab sangat disukai oleh bakteri, virus dan jamur berkembang biak lebih subur di vagina.
dr Inge Satyo Ariyanto menghimbau agar memakai selalu celana dalam berbahan katun dan tidak ketat, karena bahan selain katun dan ketat membuat daerah kewanitaan menjadi lembab dan mudah terjadi iritasi kemudian tidak pernah menggunakan Pantyliner. Penggunaan Pantyliner memang mpraktis dan mudah, namun yang betul adalah sering berganti celana dalam bukan berganti pantyliner karena dapat membuat suasana kewanitaan makin lembab dan mempermudah kuman berkembang biak sehingga infeksi/ keputihan.
Untuk langkah yang lain adalah, Saat menstruasi ganti pembalut 4-6 jam sekali meski masih kosong karena masa itu merupakan materi yang dapat membuat kelembaban meningkat, Saat bepergian pastikan membawa celana dalam ganti, tisu toilet, sediaan dan sabun bayi, karena setiap kita bebergian pasti ada yang buang air maka saat buang air kecil itulah dapat mengeringkan daerah kewanitaan dengan tisu yang kita bawa sendiri atau ganti celana dalam yang sudah lebih 6 jam pemakaian.
Selanjutnya, cuci daerah kewanitaan minimal 3 kali sehari untuk menghilangkan keringat dan mengendalikan jumlah bakteri dan sekresi yang selalu muncul, cukup dengan menggunakan sabun bayi, Pilih alat kontrasepsi yang tidak menimbulkan efek samping keputihan.
“Apabila pasangan mengalami infeksi pada alat kelaminnya segera berobat ke dokter, Batasi pemakaian celana jeans atau celana yang terlalu ketat, karena dapat menghambat aliran udara ke miss vagina sehingga meningkatkan kelembaban yang disukai virus, bakteri dan jamur,”katanya.
Lebih lanjut, dr Inge Satyo Ariyanto juga menghimbau tidak menggunakan cairan antiseptik untuk vagina tanpa anjuran dokter, ingat pada vagina terdapat bakteri alami bernama lactobacillus yang tinggal didalamnya. Apabila sembarangan menggunakan antiseptik dapat mengganggu tingkat kesamaan dan dapat membunuh bacteri lactobacillus.
Kemudian tidak menggunakan sabun badan atau shampo untuk mencuci vagina, karena ini dapat menyebabkan bakteri-bakteri baik dalam lubang mati, sehingga lubang vagina tidak mempunyai pelindung lagi untuk mencegah infeksi yang jahat. “Sabun mandi mempunyai bau harum yang menyengat yang tidak diperlukan oleh vagina malah wangi tersebut akan menyebabkan vagina menjadi iritasi dan meradang,”katanya mengakhiri.
Penulis : Irawan
Editor : Freddy Siahaan
Discussion about this post