ASAHAN
Proyek Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) Tahun Anggaran (TA) 2019 dibeberapa Kelurahan yang ada diwilayah Kecamatan Kisaran Timur menuai protes dari Ketua DPD Pekad IB Kabupaten Asahan, M. Syihabuddin.
Ditemui wartawan Jurnalx.id hari Sabtu (14/12/2019), Ketua DPD Pekad IB Kabupaten Asahan, M Syihabuddin mengatakan proyek Program Kotaku tersebut diduga sarat masalah yang didasari pelaksanaanya dikerjakan asal-asalan dan terkesan rawan penyimpangan serta korupsi.

Menurutnya, Program Kotaku tersebut seharusnya bisa meningkatkan kwalitas hidup masyarakat melalui kontribusi pengurangan kumuh dengan program pengerjaan jalan lingkungan serta drainase. Akan tetapi program Kotaku di TA 2019 tersebut.
“Program Kotaku TA 2019 ITU juga tidak sesuai dengan bestek atau Rancangan Anggaran Belanja (RAB) Dari hasil investigasi dibeberapa Kelurahan khususnya yang berada di wilayah Kecamatan Kisaran Timur ternyata kami masih menemukan kejanggalan-kejanggalan baik didalam proses pengerjaan proyek jalan lingkungan dan drainase maupun didalam proses pengadaannya.”ujar Syihabuddin.
Lebih lanjut, pria akrab dipanggil Syaid Muhsyi ini menambahkan sesuai data yang berhasil di himpun pihaknya, pekerjaan proyek Program Kotaku diduga sarat masalah antara lain pekerjaan jalan lingkungan yang mempergunakan batu conblock di Kelurahan Mutiara, Kelurahan Teladan, Kelurahan Selawan serta Kelurahan Lestari Kecamatan Kisaran Timur.
Dimana pihak Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) selaku pengelola kegiatan pembangunan diduga tidak mempergunakan bahan baku Conblock atau Paving Block yang tidak memenuhi standard.
“Temuan kita dibeberapa Kelurahan tersebut pihak KSM masih mempergunakan conblock atau Vaping Block yang belum memenuhi standard sesuai dengan anggaran yang tersedia sedangkan disalah satu Kelurahan di Kecamatan Kisaran Timur ada KSM nya menggunakan conblock pabrikan yang memenuhi standard K200,” tambahnya.
Untuk itu, Syaid Muhsyi meminta aparat penegak hukum untuk menjadikan Kelurahan tersebut sebagai barometer percontohan untuk memeriksa pekerjaan jalan lingkungan yang masih mempergunakan conblock yang diduga tidak sesuai bestek.
“Dalam waktu dekat ini temuan tersebut akan kita coba untuk dikoordinasikan dengan pihak penegak hukum.”ujar M. Syihabuddin mengakhiri.
Penulis : ZA
Editor : Freddy Siahaan
Discussion about this post