RATNA SARUMPAET memprotes penghentan pencairan korban KM Sinar Bangun. Ia mengklaim mewakili seluruh keluarga korban dan menuntut 164 jenasah diangkat.
Ia pun sempat terlibat cek-cok dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut B Pandjaitan di Posko Tim Pencarian KM Sinar Bangun, Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Senin (2/7) kemarin.
“Tolong disampaikan dulu ke Bupati, itu tidak ada. Keluarganya ada disitu, terus mau dibayar Rp69 juta, lalu selesai. Tidak bisa,” kata Ratna Sarumpaet di tengah-tengah kerumunan keluarga korban dan Tim SAR Gabungan.
Ratna mengklaim, dirinya mendapatkan pesan dari banyak orang untuk tidak menghentikan pencarian.
“Jadi bukan hanya mewakili mereka (keluarga korban), saya mewakili masyarakat kemanusiaan. Kalau saya reseh saya bisa ke PBB kok lapor. Nggak bisa kita begitu,” katanya.
“Ini nanti Danau Toba kita bunuh yang akhirnya orang tidak ada lagi berwisata, ketakutan karena dianggap berhala, dianggap ada hantunya,” ocehnya lagi.
Seorang pria yang diduga dari pihak Kementrian Kemaritiman, sempat mendekati Ratna Sarumpaet dan hanya mengatakan, bahwa apa yang diminta oleh aktivis yang datang dari Jakarta itu akan disampaikan.
“Saya sudah dengar ibu, pesan ibu akan kami sampaikan, kita akan cari solusi buat keluarga korban,” kata pria itu.
Omelan aktivis Ratna Sarumpaet yang mengaku mewakili keluarga korban KM Sinar Bangun ditanggapi Kepala SAR Medan, Budiawan dengan tak kalah garang.
Pria yang juga Koordinator Tim Pencarian KM Sinar Bangun itu balik menyuruh Ratna untuk menyelam sendiri mencari korban di dasar Danau Toba.
Ratna Sarumpaet sendiri sebelumnya memprotes penghentian pencarian korban yang sudah diketahui keberadaannya.
“Itu kami nggak peduli. Suruh saja Bu Ratna nyelam,” tegas Budiawan.
Menurutnya, Ratna seperti seorang suporter sepakbola yang terlalu banyak berkomentar.
Sedangkan Tim SAR adalah para pemain sepakbola di lapangan.
“Semua orang bisa berbicara,” katanya.
Akan tetapi, tekan Budiawan, Tim SAR lebih memilih tetap bekerja semaksimal mungkin.
“Anggota saya 1600 menantang (bertaruh) nyawa di Danau Toba,” tegas Budiawan.
Karena itu, ia menyarankan agar ibunda selebritis Atikah Hasiholan itu tak usah banyak omong.
“Jangan banyak omong. Kalau hanya ngomong semua orang bisa. Bu Ratna saja yang nyelam,” tuturnya. (pojoksatu)
Discussion about this post