SIANTAR
Daerah Kecamatan Siantar Barat, Kota Siantar semakin rawan terjadinya kriminalitas. Terbukti, setelah dua hari sebelumnya rumah pemilik toke mas di Jalan Silimakuta, Kelurahan Timbang Galung, kini hari Senin (20/1/2020) malam sekira pukul 19.30 Wib rumah kosong (Rumkos) di jalan Jorlang Hataran, Kelurahan Simarito disantroni maling.
Informasi dihimpum, rumkos itu merupakan milik Saleha Imeria br Gultom (82). Setelah sekitar dua tahun Saleha meninggal rumahnya itu ditempati salah satu putrinya bernama Risnawati (49). Hanya saja sekitar enam bulan, Risnawati pindah ke Bandung sehingga rumah itu pun kosong dan dititip kepada Nurleli boru Gultom salah satu adiek Saleha yang tinggal tidak jauh dari rumah itu.
Pada hari Senin (20/1/2020) malam sekira pukul 19.30 Wib usai makan bakso bersama anaknya Wahyu Parinduri alias Wahyu (31), Nurleli mengajak anaknya itu pulang untuk menonton film sinetron ke rumah mereka di Jalan Batang Gadis. Tetapi Wahyu itu tidak mau langsung pulang tetapi berkeliling keling berboncengan mengendarai sepedamotor.
Mengetahui itu Wahyu melintas dari arah Mesjid Al Falah, Nurleli menyuruh Wahyu melintas dari rumah korban. Setiba didepan rumah korban, Nurleli menaruh curiga melihat hidup semua lampu dirumah tersebut sehingga Wahyu memarkirkan sepedamotornya dirumah salah satu tetangga kemudian Wahyu pulang mengambil parang dari rumahnya.
Hitungan menit, Wahyu kembali ke rumah korban dan berjalan melalui rumah tetangga karena gerbang rumah itu kondisi terkunci. Nurleli menyuruh anaknya itu mengajak seorang teman karena takut mana tahu masih ada pelaku didalam rumah tersebut. Wahyu tetap saja seorang diri berjalan masuk kepakarangan rumah itu. Takut terjadi apa apa dengan Wahyu membuat Nurleli berteriak maling.
Hitungan menit para tetangga rumah itu berdatangan ke rumah itu dan salah satu warga memberitahukan rumahnya juga sebelumnya nyaris disantroni maling. Mendengar itu Nurleli bersama para tetangga mendatangi rumah itu dan menemukan didalam rumah sudah berantakan dan pintu bagian belakang yang terbuat dari kayu telah terbuka akibat dirusak pelaku.
Setelah melakukan peeriksaan ditemukan barang barang diantaranya satu unit kulkas, TV model lama, tabung gas besar dan kecil, kompor gas, 2 ambal besar dan 1 ambal kecil, dan tilam telah hilang. Melihat itu Wahyu menelepon abangnya yang tinggal di Kota Bandung kemudian abangnya itu menyuruh menelepon Kepala Lingkungan (Kepling).
Mendengar itu Wahyu pun melaporkan ke Kepling mendatangi rumah itu lalu melaporkan kepihak Kepolisian. Tidak lama kemudian personil Piket Polsek Siantar Barat datang melakukan olah TKP kemudian membawa perwakilan keluarga untuk membuat laporan pengaduan secara resmi sekaligus dilakukan pemeriksaan.
“Rumah itu telah disantroni maling karena saya curiga melihat semua lampu hidup padahal sehari harinya lampu yang hidup di kamar mandi, teras dan dapur. Sekitar 10 hari kemarin saya tidak aktif lagi melihat kondisi rumah ini karena sepedamotor yang dititipkan keluarga kakaknya itu tidak bisa dihidupkan apalagi kondisi nya sudah tua tidak kuat lagi berjalan kaki,”ujar Nurleli boru Gultom mengakhiri saat ditemui dirumah tersebut.
Hingga berita ini diturunkan ke redaksi, kejadian pencurian dirumah itu sedang ditangani penyidik Unit Reskrim Polsek Siantar Barat.
Penulis/Editor : Freddy Siahaan
Discussion about this post