SIANTAR
Saat melaksanakan tugas jurnalistik peliputan, dua orang wartawan di Kota Siantar Yudha dan Irvan dilempari batu oleh para pelajar Hari Rabu (11/3/2020) siang sekira pukul 14.00 WIB.
Yudha merupaka wartawan media surat kabar terbitan lokal dan Irvan wartawan media online. Akibat lemparan batu itu membuat kedua wartawan mengalami luka di kaki dan tangan.
Awalnya siang itu kedua wartawan itu mendapatkan informasi terjadi aksi tawuran antara pelajar diketahui dari SMA Swasta Melati, SMA Swasta YPI, SMK Swasta Persiapan dan SMK Taman Siswa diseputaran Lapangan Merdeka, Jalan Merdeka, Kecamatan Siantar Barat.
Lalu saat melaksanakan peliputan dengan mengambil photo tiba tiba komplotan pelajar SMK Taman Siswa tiba tiba melempari batu kearah kedua wartawan itu. Parahnya lagi komplotan pelajar itu juga nekat mengejar sehingga kedua wartawan itu lari menyelamatkan diri sembari memberitahu kepada rekan rekan wartawan lainnya dan berhasil menyelamatkan diri bersembunyi dirumah salah satu warga.
Tidak lama kemudian para personil Polsek Siantar Barat dan juga sejumlah wartawan kemudian berhasil mengamankan salah satu pelajar berinisial RP (16) warga Lorong 20, Jalan Tangki, Kelurahan Naga Pita, Kecamatan Siantar Martoba, Kota Siantar. Lalu pelajar RP diamankan ke Mako Polres Siantar.
Tidak lama kemudian Yudha dan Imran kondisi luka ditangan dan kaki keluar dari tempat persembunyian dan datang ke Mako Polres Siantar untuk membuat laporan pengaduan. Personil piket Ruangan Sentral Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) mencoba menjembatani karena RP masih pelajar dengan membawa RP dan kedua wartawan itu kerumah orangtua RP.
Setiba dirumahnya, orangtua RP menangis dan meminta maaf atas perbuatan anaknya (RP-red) kepada kedua wartawan. Merasa hibah dan kasihan, kedua wartawan itu pun mengurungkan niat membuat laporan pengaduan. Begitupun orangtua RP membuat surat pernyataan permohonan maaf ecara tertulis dan berjanji bila RP mengulangi lagi perbuatannya itu maka orangtua nya yang di penjara.
“Kami mau meliput pelajar tawuran tapi malah kami dilempari batu apalagi batu nya besar besar. Mungkin para pelajar itu merasa kami polisi. Beruntung kami pakai helm dan lari menyelamatkan diri. Orangtua RP sudah buat surat pernyataan permohonan maaf dan perjanjian. Lagian kami gak tega si RP itu masih pelajar, bang”kata Yudha wartawan media surat kabar terbitan lokal itu dikonfirmasi.
Penulis/Editor : Freddy Siahaan
Discussion about this post