SIANTAR
Seperti kita ketahui bersama pada tahun 2018 Kota Siantar menempati urutan ke 3 sebagai kota toleran di Indonesia menurut Setara Institute, kini seiring berjalannya waktu Kota Siantar mengalami kemerosotan dengan terlempar dari 10 besar kota paling toleran. Hal ini tidak terlepas dari beberapa peristiwa intoleran terjadi, kemunduran prestasi ini mendapat sorotan tajam dari kelompok Cipayung yang terdiri dari GMKI, PMKRI,GMNI dan PMII.
Hal ini disampaikan Cipayung melalui Ketua GMKI Siantar-Simalungun, Juwita Panjaitan dalam siaran pers nya kepada wartawan Jurnalx.co.id, Minggu (28/2/2021) siang.
Juwita megatakan bahwa kita harus berrefleksi dari kemunduran ini. Melihat persoalan yang terjadi saat ini, penting bagi kita selaku masyarakat untuk tetap menjaga nilai nilai toleransi dengan tidak terprovokasi dengan isu isu yang mampu memperkeruh suasana bermasyarakat.
“Kami mengajak mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjaga kekondusifan dan ke harmonisan sebagai bagian dari tanggung jawab masyarakat itu sendiri,”himbau Juwita.
Sementara Liharman Sipayung selaku Ketua Presidium PMKRI Siantar menyampaikan unruk mengembalikan label Siantar Kota Toleran diperlukan tindakan tindakan konkret bersama pemerintah guna meningkatkan situasi yang damai dan rukun.
“Menjadi tanggung jawab kita bersama sebagai mahasiswa dan pemuda untuk menjunjung tinggi perbedaan dan toleransi. Oleh karena itu untuk menciptakan suasana yang damai dan rukun, Cipayung tengah menggagas upaya-upaya kampanye toleransi, sembari berharap masyarakat dapat mendukung upaya itu,’ujar Liharman.
Hal sanada juga disampaikan Ketua GMNI Siantar, Hexa Hutapea mengungkapkan keprihatianan terhadap kemunduran prestasi ini dan menilai kemunduran tak terlepas dari tanggung jawab Pemerintah. “Ini tak sekedar penururnan peringkat atau rangking, tapi bakal berdampak terhadap kondusivitas di masyarakat maka dari itu pemerintah harus menggandeng tokoh masyarakat, tokoh agama, organisasi mahasiswa, dan organisasi kepemudaan” ungkapnya
Tidak ketinggalan, Rifky Pratama, Ketua PMII Siantar menghimbau kita sebagai umat beragama tetap menjaga dan merawat, keutuhan NKRI serta kesatuan sikap toleransi dan sikap saling menghargai satu sama lain, karena masyarakat Siantar terdiri dari berbagai suku agama dan budaya. “Marilah kita bersama merawat kota Pematangsiantar agar terhindar dari perpecahan,”kata Rifky
“Cipayung Siantar mengajak seluruh elemen masyarakat kota Pematang siantar untuk menjaga kondusifitas, serta meminta tokoh masyarakat membangun komunikasi satu sama lain, Cipayung juga berharap Pemerintah Kota (Pemko) Siantar dapat membuat program yang bisa menimhkatkan toleransi,”tegas Para Ketua Organisasi bergabung di Cipayung itu.
Penulis/Editor : Freddy Siahaan
Discussion about this post