BENCANA longsor terjadi di Desa Pasir Panjang, Kecamatan Salem, Brebes, Kamis (22/2) sekira pukul 08.00 Wib. Sedikitnya 5 orang meninggal dunia dalam peristiwa itu. Sementara 18 orang lainnya hingga kini masih dalah pencarian petugas.
Dikabarkan, sesaat sebelum peristiwa terjadi seluruh korban saat itu tengah bekerja di persawahan.
“Korban tewas mencapai 5 orang hingga Kamis siang,” ucap Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho.
Adapun identitas korban meninggal dalam longsor tersebut, adalah Sapto, Wati, Radam, Karsini, dan Kiswan.
“Untuk korban selamat menjalani perawatan di Puskesmas Bentar Desa Pasir Panjang. Proses evakuasi dibantu aparat dari TNI/Polri, PMI, SAR, masyarakat, dan relawan,” kata Sutopo.
Diterangkan Koordinator Basarnas Pos SAR Cilacap Mulwahyono, pasca insiden longsor di Brebes, 18 orang dinyatakan hilang.
“Perkembangannya masih kita tunggu, itu baru laporan yang kami terima dari pihak keluarga,” tutur Mulwahyono.
Mulwahyono menyampaikan, dalam mencari korban hilang longsor Brebes, pihaknya masih berhati-hati lantaran kondisi tanah masih bergerak.
“Kondisi cuaca mendung, pergerakan tanah juga masih terjadi, assessment akan kita lakukan, kita akan koordinasikan pola pencariannya seperti apa,” terang dia.
Sementara itu, sebagaimana diutarakan Juru bicara Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Bandung Joshua Banjarnahor, pihaknya ikut menerjunkan 8 orang anggota untuk membantu mencari korban longsor di Brebes.
“Kami memberangkatkan satu tim dari pos SAR Cirebon untuk mmebantu operasi SAR sesuai permintaan Kepala Kantor SAR Semarang,” kata Joshua.
Material longsor di Brebes sendiri berasal dari perbukitan yang jaraknya cukup jauh dari pesawahan. Material longsor itu kemudian menerjang sawah dan menimbun petani yang tengah bekerja.
“Beberapa hari ini intensitas hujan di Salem cukup deras sehingga mengakibatkan beban air bertambah dan menyebabkan longsor,” ucap dia.
Discussion about this post