5 PERWIRA Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang ikut dalam operasi pembebasan sandera Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Papua, menolak kenaikan pangkat.
Mereka menolak secara halus dengan alasan yang cukup membuat bulu kuduk merinding.
Diketahui, kelompok kriminal bersenjata sebelumnya menyandera 1.300 warga yang berada di Desa Kimbely dan Desa Banti, Mimika, Papua.
Warga yang disandera kelompok itu dilarang keluar dari desanya.
Hal ini membuat polisi kesulitan untuk membebaskan serta memberi bantuan pangan bagi warga desa tersebut.
Bahkan, pihak kepolisian juga mesulitan untuk memberikan bantuan melalui udara.
Dua desa yang diisolasi kelompok itu tidak memiliki landasan udara untuk kapal atau helikopter mendarat.
Lokasi kelompok bersenjata ini juga dekat dengan area Freeport.
Gabungan TNI dan Polri yang melibatkan 300 personel kemudian melakukan operasi senyap.
Meski akses untuk masuk ke dalam dua desa sudah ditutup oleh kelompok bersenjata, pasukan gabungan berhasil menembus masuk dan membebaskan para sandera.
Menurut keterangan Koordinator Kodap III Wilayah Mimika, Hendrik Wanmang, OPM berniat menghancurkan tambang Freeport secara keseluruhan.
Diunggah oleh akun twitter @kodam3siliwangin, video berdurasi 1 menit dan berisi pernyataan Panglima TNI Gatot Nurmantyo.
Panglima TNI mengatakan alasan para perwira menolak kenaikan pangkat.
5 Perwira yang diwakili oleh Komando Upacara menyampaikan bahwa keberhasilan adalah milik anak buah, kegagalan adalah tanggung jawab para perwira.
Sehingga secara halus mereka menolak untuk menerima kenaikan pangkat.
Ini suatu hal yang sangat luar biasa yang membuat kami semua terharu.
Saya ulangi para perwira meminta menjelaskan bahwa keberhasilan adalah milik anak buahnya. Apabila kegagalan adalah untuk perwira.
Maka sepantasnya yang mendapat kenaikan pangkat hanya anak buahnya.
Maka 5 perwira tidak menerima kenaikan pangkat tetapi diberikan pendidikan secara khusus mendahului rekan-rekannya.
Inilah contoh tauladan bagi prajurit-prajurit yang tidak mengutamakan kepentingan pribadi, tetapi hanya untuk kepentingan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Demikian sebutnya dalam video itu.
Menanggapi hal itu, netizen turut berkomentar dan merasa bangga atas keikhlasan dan kinerja mereka untuk negara.
“Hebat, itulah yg namanya pemimpin berjiwa ksatria” kata salah satu netizen.
“Smoga ALLAH SWT,menjdikn TNI sbgai benteng yg kokoh dlm menjaga kedaultn NKRI,slam penuh hormat buat TNI kami” tulis netizen lainnya.
Discussion about this post