SIANTAR
Setelah beberapa kali persidangan ditunda, Terdakwa Ari Wahyudi (31) pengedar atau penjual shabu yang tinggal di Jalan Deyah, Kelurahan Bukit Sofa, Kecamatan Siantar Sitalasari, Kota Siantar dituntut hukuman selama 17 tahun penjara dikurangkan selama berada dalam tahanan sementara oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Christianto, SH dalam sidang secara daring perkara kepemilikan shabu berat bersih atau netto 475,72 gram shabu dan 50 butir atau 19,92 gram ekstasi di Pengadilan Negeri (PN) Siantar, Rabu (20/1/2020) sore.
Christianto juga menuntut hukuman terdakwa akrab dipanggil Ari itu membayarkan denda sebesar Rp5 Miliar dengan ketentuan bila denda itu tidak bisa dibayarkan maka ditambahkan masa tahanan 1 tahun penjara. “Terdakwa Ari dituntut hukuman selama 17 tahun penjara denda Rp5 Miliar Subsidair 1 tahun penjara,”ujar Christianto.
Ditambahkan Christianto, berdasarkan fakta persidangan perbuatan terdakwa Ari terbukti bersalah melakukan tindak pidana “tanpa hak atau melawan hukum menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar dan menyerahkan Narkotika Golongan I bentuk bukan tanaman yang beratnya melebihi beratnya 5 gram” melanggar Pasal 114 ayat (2) huruf UU RI No 35 tahun 2009 tentang Narkotika sebagaimana dalam dakwaan kesatu Penuntut Umum.
Hal hal memberatkan perbuatan terdakwa bertentangan dengan program Pemerintah dalam pemberantasan narkotika dan meresahkan masyarakat sedangkan hal hal meringankan, terdakwa mengakui serta menyesali perbuatannya. Barang bukti 1 unit handphone (Hp) merek Oppo, 1 plastik indomaret didalamnya 1 plastik berisi narkotika jenis shabu dengan berat bersih 475,72 gram dan 1 plastik berisi 50 butir pil ekstasi warna hijau dengan berat neto 19,92 gram dirampas untuk dimusnahkan kemudian 1 unit mobil Daihatsu Xenia Nopol BK 1215 WD serta 1 lembar asli STNK mobil Daihatsu Xenia BK 1215 WD dirampas untuk negara.
Terdakwa ditangkap hari Senin (8/6/2020) malam sekira pukul 22.00 WIB di Jalan Dea Kelurahan Bukit Sofa, Kecamatan Siantar Sitalasari, Kota Siantar oleh Satres Narkoba Polres Siantar. Penangkapan terdakwa itu hasil pengembangan dari saksi Andhika Pratama, Muhammad Wahyu Saputra Siregar, Andre Agasi Ambarita dan Leonardo Pakpahan (dalam penuntutan berkas terpisah) yang terlebih dahulu ditangkap.
Dari terdakwa diamankan barang bukti di bagasi dekat rem tangan mobil Daihatsu Xenia nya ada 1 buah plastik indomaret di dalamnya 1 plastik bening berisi shabu dan 50 butir Pil exatcy tersebut. Setelah dipertemukan dengan empat saksi itu, terdakwa mengakui juga ada memberikan 1paket shabu shabu kepada saksi Andre untuk di jualkan. Shabu dan ekstasi itu diperoleh terdakwa dari temannya yang panggilannya BLEK dari Kota Medan.
Sementara itu terdakwa didampingi penasehat hukum Prodeo, Ruth Purba Sh secara lisan memohon kepada Majelis Hakim supaya meringankan hukumannya karena mengakui dan menyesali perbuatannya itu serta sebagai kepala keluarga untuk menafkahi.
Mendengarkan itu Ketua Majelis Hakim Simon CP Sitorus, SH, MH menunda persidangan hinga hari Rabu (27/1/2021) dengan agenda pembacaan putusan hukuman atau vonis terdakwa. “Sidang ditunda hingga hari Rabu depan untuk membacakan putusan hukuman terdakwa,”kata Simon Sitorus sembari menutup persidadngan.
Penulis/Editor : Freddy Siahaan





