MEDAN II
Dua pria yang terlibat dalam aksi pemerasan terhadap pekerjaan proyek pembangunan di Jalan Pulau Sicanang, Kecamatan Medan Belawan, berhasil diamankan oleh Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polres Pelabuhan Belawan.
Ada pun kedua pelaku yang diamankan adalah Fadli (34) dan Mukhayat (42), warga Kelurahan Belawan Sicanang yang melakukan aksi, Sabtu (19/4).
Dari tangan pelaku, polisi menyita sejumlah barang bukti, antara lain: 1 buah pisau sangkur, 4 buah anak panah besi, 1 buah ketapel/pelontar panah, pakaian loreng ormas, serta dua unit ponsel.
Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Oloan Siahaan, dalam keterangannya menegaskan bahwa penindakan terhadap para pelaku premanisme merupakan bentuk komitmen pihaknya dalam menciptakan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat.
“Kami tidak akan membiarkan aksi premanisme berkedok ormas merajalela di wilayah hukum kami. Siapapun yang mencoba mengganggu ketertiban dan memeras masyarakat, akan kami tindak tegas tanpa pandang bulu,” ujar Kapolres dalam siaran persnya, Minggu (20/4).
Ia menjelaskan, penangkapan dilakukan setelah korban melaporkan bahwa para pelaku mendatangi lokasi proyek pembangunan dan meminta uang keamanan. Setelah diberi uang, pelaku justru meminta tambahan sambil mengancam akan merusak proyek tersebut.
“Korban merasa terancam dan tidak terima atas perlakuan para pelaku, sehingga melaporkannya ke Polres. Kami langsung tindaklanjuti dan melakukan penangkapan di lokasi,” jelas AKBP Oloan.
Dari hasil pemeriksaan, kedua pelaku mengaku sebagai anggota salah satu ormas dan telah menerima sejumlah uang dari korban. Lebih lanjut, hasil tes urine menunjukkan bahwa keduanya positif mengonsumsi narkoba.
“Ini sangat miris, karena selain melakukan pemerasan, para pelaku juga terbukti memakai narkotika dan membawa sajam. Kami akan memproses hukum dengan tegas dan menyeluruh,” tegas Kapolres.
Ia menyampaikan pesan kepada masyarakat agar tidak takut melapor jika mengalami hal serupa ke kantor Polisi terdekat atauu melalui Call Center 110 Polri.
“Kami butuh partisipasi aktif dari masyarakat. Jika ada tindakan premanisme atau pemerasan, segera laporkan ke kami. Belawan harus bebas dari rasa takut dan tekanan,” pungkasnya. (ROM)
