MESKI masih bau amis alias usianya masih sangat muda, namun siswi SMP ini sudah punya jam terbang tinggi layaknya seorang pekerja seks komersial (PSK) profesional.
Bagaimana tidak, dengan memanfaatkan wahana media sosial untuk menjual diri, siswi SMP ini mematok tarif Rp 750 ribu sekali kencan.
Layanannya pun menjadi paling diburu para lelaki hidung belang. Apalagi, cewek yang masih bau kencur ini selalu memajang foto dengan pose juga menggoda iman dibalut dengan pakaian minim atau ketat.
Sontak saja, sejak menjajakan dirinya, para lelaki hidung belang langsung ‘mimisan’ dan langsung melakukan booking meski siswi SMP itu mematok tarif yang tergolong tinggi.
Sekali ‘eksekusi’, siswi SMP ini mematok tarif Rp 750 ribu. Para PSK SMP ini mengaku menjual diri sendiri tanpa melalui perantara. Alasannya, agar uang hasil ‘olah keringat’ itu bisa dinikmati sendiri tanpa harus berbagi dengan si perantara.
Di antara PSK SMP itu adalah LS. Usianya masih 14 tahun, masih duduk di Kelas II SMP di Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim). Ia menjual diri melalui akun facebooknya. “Rp 750 ribu Om, sekali main,” ucapnya seperti dilansir Balikpapan Pos, Selasa (16/1).
LS mengaku hanya melayani pria nakal di hotel. Setelah transaksi deal, LS langsung akan menuju kamar hotel pria nakal yang memesannya.
Ia tak mau melayani di tempat lain, karena berisiko ketahuan. Apalagi ia masih tinggal bersama orangtuanya.
PSK SMP lainnya, AS (15), juga menjajakan dirinya di medsos. Praktiknya juga sama dengan LS. Ia hanya melayani ST atau kencan singkat, namun tarifnya lebih murah. “Rp 500 ribu, Om. Udah bisa begituan,” katanya.
AS mengatakan, ia melayani pelanggannya di kamar kosnya. Tarif Rp 500 ribu yang dipatoknya, tidak termasuk sewa kamar. “Saya ngekos di Jalan MT Haryono. Kalau mau, ya, langsung aja,” sebutnya.
Dia mengatakan, banyak teman-temannya yang juga memilih menjadi penjaja cinta kilat. “Terutama yang ngekos. Bos (orang tua), kan, nggak tahu kalau kami ginian,” tambahnya.
AS juga mengaku siap diajak menemani berkaraoke, makan malam, dan nonton di bioskop. “Kalau nemenin karaoke Rp 100 ribu aja sejam,” imbuh AS.
Fenomena pelajar menjadi wanita penjaja cinta membuat banyak pihak prihatin. Salah satunya adalah Agus Laksito dari LSM Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan (JPKP) Balikpapan. “Ini bahaya. Harus segera diatasi oleh pemerintah. Selama ini prostitusi lewat medsos ini saya rasa belum pernah diatasi oleh pemerintah,” ujarnya.
Discussion about this post