KEPALA Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto menjelaskan awal mula insiden penganiayaan terhadap seorang guru di Sampang yang berujung kematian.
Ia mengatakan, sebelum pemukulan yang dilakukan oleh seorang murid SMAN 1 Sampang, Madura, Jawa Timur berinisal HI, korban Ahmad Budi Cahyono yang tengah mengajar pelajaran kesenian sempat menegur pelaku yang sedang mengganggu teman-temannya belajar.
“Guru kesenian (honorer) sedang mengajar. Lalu, ada satu murid ganggu kawan-kawannya dan ditegur, tapi murid malah makin menjadi-menjadi sehingga ditegur lagi, dan malah dipukul,” kata Setyo, mengutip Kricom, Sabtu (3/2).
Peristiwa pemukulan itu, jelas Setyo, sempat diselesaikan oleh Kepala Sekolah SMAN 1 Sampang.
“Engga terjadi apa-apa saat itu, diselesaikan Kepsek,” imbuhnya.
Namun, setelah kasus pemukulan itu, korban mengalami sakit di batang otaknya.
“Setelah pulang dadanya merasa tidak enak badan dan pergi ke rumah sakit, katanya lukanya menyerang batang otak,” ungkapnya.
Mantan Direktur Intelkam Polda Metro Jaya ini pun menyayangkan insiden yang kejadian di dunia pendidikan ini.
“Kami prihatin dunia pendidikan terjadi seperti ini,” tegasnya.
Kendati demikian, ia menegaskan, penanganan kasus ini menggunakan UU Perlindungan Anak karena pelakunya masih anak di bawah umur.
“Ada Undang-Undang Peradilan Anak, prosesnya tidak dicampur dewasa. Diperiksa tidak seperti orang dewasa dan sidangnya tertutup,” tutupnya.
Discussion about this post