MENIKAH karena dipaksa keluarga, membuat seorang wanita bernama Asiya Bibi, bertindak nekat.
Dia ditangkap karena dituduh telah membunuh 14 orang keluarga menggunakan racun.
Awalnya wanita ini tak berniat membunuh banyak orang.
Polisi mengklaim, Bibi hanya ingin membunuh suaminya.
Dia mengaku berniat menghabisi nyawa orang yang baru menikahinya karena tak sama-sama mencintai.
Polisi mengatakan, Asiya Bibi telah menjalani kawin paksa pada September 2017.
Pernikahan semacam itu kerap terjadi di wilayah miskin Pakistan dan sering didorong oleh anggota keluarga.
Dalam kasus yang terjadi di Muzaffargarh, Pakistan itu, media setempat mengatakan bahwa mempelai perempuan mencoba untuk kabur dan kembali ke rumah orangtuanya.
Namun, berulangkali dilakukan aksi yang dilakukannya tetap gagal.
Dikutip dari BBC, Kamis (2/11), pejabat senior kepolisian Owais Ahmad mengonfirmasi bahwa Asiya Bibi telah didakwa melakukan pembunuhan.
Seorang pria yang diduga sebagai kekasih dan bibinya, turut ditangkap.
Polisi Muzaffargarh mengatakan kepada BBC Urdu bahwa 15 orang tewas setelah meminum lassi beracun.
Sementara itu, delapan lainnya berada di rumah sakit terdekat di Multan.
Jumlah korban tewas meningkat sejak Kamis, 26 Oktober 2017.
Kala itu, minuman yang tercemar racun tersebut disajikan untuk kali pertama dan menyebabkan delapan orang meninggal dunia.
Petugas Kepolisian Distirik Muzaffargarh, Pakistan, Awais Ahmad Malik, mengatakan bahwa jenis racun yang digunakan baru akan diketahui jelas setelah dilakukan pemeriksaan kimia kepada korban.
Malik menambahkan, semua orang yang ditangkap telah dikenai dengan sanksi antiteror.
“Kami menyertakan klausul ini terutama untuk mencegah masyarakat lokal melakukan kejahatan tersebut,” ujar Malik.
Informasi dihimpun, pernikahan mereka dipaksa oleh masing-masing keluarga.
Alhasil, Bibi mencampurkan zat beracun ke dalam susu pada pekan lalu.
Susu itu kemudian diberikan kepada suaminya.
Celakanya, susu pemberiannya itu ternyata tak diminum suaminya.
Karena tak diminum, keluarga lain yang melihat susu itu kemudian dijadikan lassi (minuman yogurt tradisional), dan disajikan untuk keluarga besarnya.
Discussion about this post