DEMI keamanan akun, pertimbangkan untuk memberikan informasi apapun yang berkaitan dengan akun GO-JEK. Karena pihak Go-Jek mengklaim tidak pernah meminta data pelanggan.
Pada Sabtu (20/1) malam sekira pukul 20.25 Wib di Kota Pematangsiantar, seorang pengguna aplikasi Go-Jek, Fery nyaris menjadi korban penipuan.
Ponsel Fery di mana aplikasi Go-Jek terinstal, tiba-tiba mendapat panggilan telpon dari seseorang yang mengaku dari pihak Go-Jek.
Panggilan suara tersebut berasal dari nomor seluler 0821-1006-3272.
Beruntung, Fery tak sempat mengirimkan sejumlah uang, namun akun Go-Jek miliknya kini berstatus tidak aman.
Mulanya, si penelpon tersebut mengatakan bahwa pengguna aplikasi mendapatkan hadiah Go-Pay sebesar Rp 2 juta.
Penipu tersebut kemudian meminta pengguna untuk memilih 2 pilihan, yakni uang tersebut akan dikirim ke rekening atau ke saldo Go-Pay.
Kemudian Fery memintanya untuk mengirimkan uang tersebut ke rekening bank.
Namun si penipu beralasan bahwa pengguna harus lebih dulu memasukkan nomor rekening ke akun Go-Jek, dan si penipu bersedia untuk menunggu dan mematikan panggilan telpon tersebut.
Berselang 2 menit kemudian, si penipu kembali menelpon.
Kali ini dia meminta agar calon korbannya mengirimkan nomor PIN yang dikirimkan melalui SMS untuk disebutkan dalam percakapan itu dan mengatakan akan membantu mengisi persyaratan aplikasi tersebut.
Karena dinilai janggal, Fery pun menanyakan nama karyawan.
Beberapa kali ditanya, oknum tersebut kerap berkilah. Namun setelah didesak, oknum tersebut mengaku bernama Aditia.
“Ini kami resmi, pak. Kalau bapak tidak percaya, kami kirimkan langsung sebuah SMS yang berasal dari GO-JEK,” imbuh Fery, meniru ucapan oknum tersebut.
Guna meyakinkan calon korbannya, penipu tersebut kemudian membeberkan histori pemesanan yang pernah dilakukan oleh Fery.
Entah bagaimana akses yang didapat pelaku, tiba-tiba masuk sebuah SMS dari GO-JEK yang berisi 4 angka PIN untuk dikirim kembali ke si penipu.
Pelaku juga menyebutkan histori pemesanan Go-Jek, Go-Food hingga Go-Car yang dipesan pengguna dan disebutkan pria itu dengan fasih.
Setelah PIN tersebut diberikan, masuk sebuah SMS yang berisikan, “Anda MASUK ke akun GO-JEK Anda dari PERANGKAT LAIN”.
Kemudian si penipu meminta Fery untuk melakukan top-up atau pengisian saldo Go-Pay senilai Rp 100 ribu sebagai verifikasi.
Beruntung, Fery tak menuruti permintaan tersebut. “Kalau mau memberi hadiah, langsung isi saja lah ke rekening saya atau ke saldo Go-Pay, banyak kali permintaanmu, panipu,” ujarnya kesal, mengulang percakapannya.
Hanya saja, setelah mendengar perkataan Fery, si penelepon langsung memutuskan sambungan telepon dan percakapan itu pun berakhir.
Fery kemudian meneruskan kejadian itu ke pihak Go-Jek. Setelah melaporkan kejadian yang menimpanya, pihak Customer Service Go-Jek bernama Aditia mengatakan bahwa kejadian tersebut adalah murni penipuan.
“Baik, pak. Kami pastikan bahwa akun Anda saat ini berstatus tidak aman. Kami akan membantu memulihkan akun tersebut namun dibutuhkan waktu 2×24 jam. Mohon untuk tidak mengisi saldo Go-Pay Anda,” kata customer service tersebut.
Ketika ditanya, bagaimana bisa sms tersebut masuk ke ponsel pengguna dengan mengatasnamakan GO-JEK, pria itu dengan ramah menjelaskan cara pelaku mendapatkan akses pengiriman sms dengan identitas tersebut.
“Betul, itu sms dari system Go-Jek secara otomatis”
“Jadi, seperti ini untuk para pelaku bisa mendapatkan SMSnya….”
“Pada waktu itu para pelaku mengisikan nomor ponsel bapak di aplikasi Go-Jek mereka sehingga aplikasi tersebut akan merespon dan memberikan passwordnya kepada ibu sebagai pemilik asli akunnya”
“Nomor ponsel bapak, diinputkan ke aplikasi di ponsel mereka”
“Sehingga setelah memasukkan nomor ponsel tersebut, mereka segera menghubungi bapak dan meminta PIN verifikasi untuk dibacakan kepada mereka agar mereka bisa masuk ke akun Go-Jek bapak dengan mudah, seperti itu”
“Karena akun bapak sudah tidak aman, kami coba pulihkan, namun untuk dua hari ke depan mohon untuk tidak mengisikan saldo apapun ke dalam aplikasi”
Demikian penjelasan Aditia yang namanya digunakan pelaku untuk mengelabui calon korbannya.
Sebelumnya, modus penipuan dengan mengatasnamakan Go-Jek juga sering terjadi. Pihak Go-Jek melalui akun Twitter dan SMS juga sering menginformasikan untuk tidak memberikan kode PIN kepada siapapun, termasuk pihak Go-Jek sendiri.
Discussion about this post