BALI
Badan Narkotika Nasional (BNN) membahas fokus prioritas pelaksanaan kegiatan dan trategi selama tiga hari berturut turut melalui penggelaran Rapat Tingkat Pimpinan (Rapim) hari Selasa (28/01) di Balroom hotel Aston, Denpasar, Bali.
Kegiatan Rapim di Bali itu dibuka langsung Kepala BNN RI Komjen Pol Drs.Heru Winarko, SH yang diikuti seluruh pejabat eselon I dan II BNN pusat, seluruh kepala BNN Provinsi, Kabupaten dan Kota, serta jajaran pejabat BNN lainnya. Selama kegiatan Rapim itu digelar di beberapa tempat di Bali yakni Mall Pelayanan Publik di Kabupaten Badung, Pilot Project “Desa Bersinar”, dan meninjau Lapas Narkotika di Bangli.
Selain pemberian materi, Kepala BNN, Sekretaris Utama BNN dan para narasumber internal, rapat pimpinan BNN 2020 juga menghadirkan beberapa narasumber instansi terkait diantaranya Muhammad Yusuf Ateh selaku Deputi RB, Akuntabilitas Aparatur, dan Pengawasan Kemen PAN RB, dan Setiawan Wangsaatmaja selaku Deputi SDM Aparatur PAN RB.
Tema yang diambil “Penguatan Upaya P4GN Dalam Rangka Melindungi Dan Menyelamatkan SDM Indonesia Dari Ancaman Narkoba Menuju Indonesia Maju” kemudian agenda yang akan dibahas terkait isu strategis BNN selama 5 tahun ke depan (tahun 2020-2024), arah kebijakan dan strategi BNN, serta fokus prioritas pelaksanaan kegiatan, dan target kinerja BNN tahun 2020.
Rapim kali ini merupakan langkah awal yang dilakukan BNN dalam rangka menjabarkan visi dan misi Pemerintahan Presiden RI Joko Widodo – Ma’ruf Amin yang menginginkan adanya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), perlindungan bagi segenap anak bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh masyarakat serta generasi muda dari bahaya narkoba guna mewujudkan SDM Indonesia yang berkualitas dan berkarakter menuju Indonesia Maju.
Prioritas dan strategi BNN dalam program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) fokus kepada supply dan demand reduction dalam penanganan permasalahan narkotika sebagaimana yang dilakukan dunia internasional.
Empat poin yang ditekankan BNN dalam pandekatan demand reduction diantaranya yakni penguatan kapasitas Tim Asesment Terpadu (TAT), pengembangan penyelenggaraan layanan rehabilitasi di tingkat provinsi dan Kabupaten/Kota, dan pengembangan program P4GN berbasis Desa/Kelurahan (Desa Bersinar). Sementara itu, fokus BNN dalam hal supply reduction antara lain pengurangan eradikasi tanaman ganja, penguatan active defence, dan pengembangan pemberdayaan alternatif pada kawasan rawan peredaran gelap narkoba.
Turut hadir dalam pembukaan Rapim itu Muspida tingkat I Bali yaitu Gubernur Bali, Kapolda Bali, Pangdam IX Udayana, pejabat utama Kementerian PAN RB, dan instansi terkait lainnya.
Sumber : Biro Humas dan Protokol BNN RI
Editor : Freddy Siahaan
Discussion about this post