DUA sejoli yang ditelanjangi dan diarak warga di Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten dan videonya sempat viral ternyata bukan pasangan mesum.
Mereka diketahui sedang menjalin hubungan asmara dan berencana akan menikah dalam waktu dekat.
Sebelum digerebek warga, korban pria datang ke kontrakan pacarnya membawa makanan.
Namun tak lama, warga datang dan memaksa keduanya mengaku berbuat mesum.
“Dia antar makanan, ke kamar mandi sikat gigi, habis itu keluar langsung ditarik suruh ngaku, kalau nggak (ngaku) ditelanjangi. Tapi yang jelas aslinya pakai baju,” ujar Kapolresta Tangerang AKBP Sabilul Alif, dilansir detikcom, Senin (13/11).
Dia menambahkan, saat itu kedua korban sama-sama masih mengenakan baju.
Pelaku yang menggerebek lalu menarik baju pasangan tersebut.
“Dia pakai baju dua-duanya. Digedor orang, ditarik bajunya, dibuka oleh oknum itu,” lanjutnya.
Baca juga:
– Telanjangi dan giring dua sejoli sejauh 400 meter, 6 orang dijadikan tersangka
– Telanjangi pasangan mesum, polisi ringkus tiga pelaku
– Viral dua sejoli tepergok mesum dan ditelanjangi warga. Netizen: Sok suci semua
– Wanita korban fitnah yang diarak telanjang di Tangerang ternyata yatim piatu
Tak hanya menelanjangi korban mereka (warga) juga menganiaya pasangan tersebut.
“Yang laki-laki kerahnya ditarik, perempuan ditarik kaos ke atas ditelanjangi, dipukuli, ditampar lalu digelandang,” imbuh Sabilul.
Tak sampai di situ, para pelaku juga mengajak warga lain untuk mendatangi lokasi.
Mereka mengajak warga mengabadikan pasangan yang dituduh mesum itu.
“Habis itu mereka bilang ayo selfie, upload. Ada yang bilang begitu, ‘ada yang mesum!’,” papar Sabilul.
Dia menambahkan, penegakan hukum akan difokuskan pada tindak kekerasan yang dilakukan warga.
“Yang masalah utama bukan mesumnya tapi masalah tindak pidana kekerasannya. Polisi sering kali terlambat mengambil tindakan, saya nggak mau itu,” lanjutnya.
Polisi juga telah melakukan visum terhadap kedua korban. Mereka mengalami memar akibat penganiayaan yang dilakukan warga.
“Sudah kita lakukan visum pada keduanya. Jadi ada bekas luka, bekas dianiaya, memar,” kata Kasat Reskrim Polresta Tangerang, Kompol Wiwin Setiyawan saat dikonfirmasi terpisah.
Awalnya polisi menangkap 3 orang yang ikut menelanjangi dan menganiaya pasangan diduga mesum tersebut. Informasi dihimpun, jumlah tersangka bertambah 1 orang jadi 4.
Apa yang terjadi itu saat ini dalam penanganan polisi setempat.
Melihat dari video yang viral di media sosial, polisi juga melakukan penangkapan pada para pelaku pengeroyokan dan penganiayaan.
“Kami sudah mengamankan tiga pelaku yang melakukan pengeroyokan,” ungkap Sabilul.
Lebih lanjut juga dibilang kalau Kepolisian Tangerang, tak segan-segan untuk menindak tegas pelaku penganiayaan.
Keempat pelaku pengroyokan yang disebut-sebut sebagai aktor intelektual itu berinisial G, T, A dan N.
Menurut Sabilul, pihaknya tengah mendalami kasus tersebut. Beberapa saksi-saksi pun sudah dimintai keterangan.
“Untuk di balik motifnya masih kami kembangkan, yang jelas mereka sebagai provokatornya,” kata Sabilul.
Sabilul menyatakan jajarannya akan menindak tegas siapa pun pelaku penganiayaan.
Para pelaku sudah dibawa ke Mapolresta Tangerang guna proses penyelidikan lebih lanjut.
“Keadaan korban masih trauma dan sudah menjalani visum,” ungkapnya.
Ia menerangkan kedua korban tersebut memang memiliki hubungan yang spesial.
Mereka dalam waktu dekat ini akan segera menikah.
“Korban dikeroyok di kontrakan ceweknya. Mereka luka-luka dan masih dalam perawatan,” pungkas Sabilul.
PENYEBAR VIDEO DIBURU POLISI
Polisi membentuk tim siber pascaviralnya penggerebekan sepasang kekasih di Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten.
Tim itu akan menelusuri penyebar video karena dianggap melanggar UU ITE.
“Pengunggah video itu kita buru karena melanggar hak privasi orang lain serta melanggar Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik,” kata Kapolresta Tangerang AKBP Sabilul Alif dalam keterangannya, Senin (13/11).
Selain memburu penyebar video, polisi mencari warga yang ikut merekam. Warga yang ikut merekam akan diminta keterangan.
“Orang-orang yang terlibat, termasuk orang-orang yang turut merekam, akan kami mintai keterangan. Intinya, ini negara hukum, tidak boleh tindakan main hakim sendiri kita biarkan,” imbuhnya.
Selain itu, tim siber juga akan menghilangkan konten tersebut di media sosial. Sebab, video tersebut menampilkan kedua korban dalam keadaan tanpa busana.
“Kami sudah bentuk tim dan dengan bantuan rekan-rekan, semoga dapat segera terungkap serta dapat segera menghilangkan konten pornografi di media sosial,” pungkasnya.
Discussion about this post