PIHAK sekolah SDN Pancoranmas I Kota Depok mengaku kehilangan seorang siswa yang dikenal pintar dan periang. Perwalikannya pun menyatakan siap untuk betanggung jawab dan akan menanggung semua biaya rumah sakit dan pemakaman Ajril.
Kepala SDN Pancoranmas I, Marif mengklaim, pihak sekolah telah menanggung semua administrasi rumah sakit, pengurusan jenazah Ajril Ayub Saputra (7) yang tewas akibat tersedak biji rambutan saat mengikuti kegiatan ekstrakulikuler pramuka, hingga biaya pemakaman.
Tersedak biji rambutan, bocah SD di Pancoranmas tewas
“Kami sudah serahkan semua biaya yang diperlukan pihak keluarga untuk mengebumikan korban. Ini merupakan keinginan kami, karena Ajril ini merupakan siswa yang cukup cerdas dan periang. Jadi kami sangat kehilangan sekali atas peristiwa ini,” tegasnya, mengutip Kricom, Selasa (30/1).
Marif mengaku, seluruh siswa dan guru sekolah itu sangat berduka atas musibah yang dialami Ajril. Kejadian tersebut terjadi saat korban hendak mengikuti kegiatan ekstrakulikuler yang akan digelar. Sehingga, para guru pun tidak tahu jika korban sedang mengonsumsi rambutan saat mencuci tangan dan terpeleset.
“Pas mau masuk jam belajar musibah ini datang. Namanya anak-anak mereka semua sibuk dengan kegiatan masing-masing. Kami juga tidak tahu kalau korban makan rambutan dengan cara diemut,” ucapnya.
Karena musibah ini, Marif pun melarang siswa mengkonsumsi rambutan saat berada di sekolah. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi kasus tersedak biji rambutan kembali terulang. Pihaknya pun telah menyampaikan bela sungkawa kepada orangtua Ajril, yakni Umar Sutarto dan Eppi Widianingsih yang tinggal di Kampung Lio, RT005/013, Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoranmas, Kota Depok.
Seperti diketahui Ajril Ayub Saputra (7), siswa SDN Pancoran Mas I meninggal dunia akibat tersedak biji rambutan saat mengikuti kegiatan pramuka di sekolahnya pada Sabtu (27/1) lalu. Peristiwa nahas itu terjadi saat siswa ini memakan buah rambutan dengan cara diemut di dalam mulut saat mencuci mulut.
Namun, usai mencuci mulut di kamar mandi sekolah dan hendak mengikuti kegiatan pramuka bocah ini terjatuh. Akibatnya, biji rambutan itu pun tertelan korban dan membuatnya sulit bernafas.
Melihat kejadian itu sejumlah orang tua siswa dan guru melarikannya ke klinik untuk mendapatkan pertolongan.
Tak sanggup menangani hal itu guru dan orang tua siswa melarikan Ajril ke RS Harapan, namun nyawanya tak tertolong.
Discussion about this post