KABAR penganiayaan terhadap seorang anak yatim viral di media sosial. Disebut akun Yuni Rusmini pada Rabu (26/9), korban bernama Rahmat (14) disiksa dan dipaksa mengaku telah mencuri.
Tak tahan menerima penyiksaan, korban pun tewas.
“Buat shbtku dimanapun berada, Tlg YG dekat merapat, kroscek keluarga ini butuh kepedulian kita, Bantu infokan ke instansi terkait terutama buat bpk polisi mhn di tindak lanjut dgn berita ini , klu ttg kejadian ini benar adanya , Tlg Ini perlu keadilan…hukum hrs ditegakkan …..”
Demikian sebut akun Yuni Rusmini.
Awal kejadian disebutkan akun itu, korban yang merupakan putera dari Almarhum Yayat dan ibunya Aminah, dituduh telah mencuri bawang di kebun.
Karena korban tak mengakui perbuatannya, korban disiksa terus-menerus oleh seorang preman bernama Harun (38).
Sadisnya, Rahmat dibacok dengan menggunakan pacul dan mengenai kepalanya sampai berlumuran darah.
Tak cuma itu, mulut Rahmat juga disumpal dengan gagang pacul oleh si pemilik kebun yang disebut bernama Slamet.
Setelah disiksa, korban pun pulang ke rumah dengan cara merangkak sambil kepalanya mengucurkan darah segar.
Sementara, nenek dan kakek korban diancam si pemilik kebun agar membawa korban berobat dan tidak melapor ke polisi.
Ketua RT dan warga pun hanya diam karena tak berani berbuat apa-apa atas kejadian ini.
Setelah 28 hari korban merasakan sakit dengan luka yang menginfeksi dan bau busuk, akhirnya korban dibawa ke RSUD oleh warga.
Sedihnya, dua hari kemudian pascamendapat perawatan, korban pun meninggal.
Tidak lama kemudian kakeknya dikabarkan ikut meninggal. Kini hanya tinggal ibu dan neneknya yang tinggal dirumah gubuk reyot.
Adapun lokasi penganiayaan menurut akun itu, terjadi di kebun bawang milik Slamet di Kampung Panagan, Desa Sukakerta, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Setelah korban meninggal, Slamet dikabarkan melarikan diri ke daerah Bandung. (red2)
Discussion about this post