MALANG nasib Bunga (nama samaran). Saat teman seusianya sibuk bermain dan belajar, dia kini malah berbadan dua.
Ironisnya, janin yang dikandung bocah berusia 12 tahun ini merupakan benih dari ayah tirinya sendiri berinisial ST (37).
Informasi dihimpun, ia menjadi korban pelecehan seksual selama setahun terakhir atau sejak ia duduk di bangku kelas V Sekolah Dasar.
Peristiwa itu selalu dilakukan pelaku di rumahnya di salah satu kecamatan di Kabupaten Simalungun.
Kasus ini mencuat ketika korban sering mengeluh sakit perut kepada ibunya, AS (39). Setelah dibawa berobat, korban masih terus merasakan sakit.
Sang ibu yang curiga melihat kondisi perut putrinya kian membesar, kemudian membawanya ke Klinik Buah Hati Dolok Masihul untuk diperiksa.
Hasil pemeriksaan USG, korban ternyata hamil 12 minggu. Sontak kenyataan itu membuat ibu korban kaget dan nyaris jatuh pingsan.
Meski demikian, korban awalnya sempat memilih bungkam. Namun, setelah dicecar pertanyaan barulah korban mengaku bahwa sang pelaku adalah ayah tirinya sendiri.
Tak terima anaknya dijadikan pemuas nafsu, Jumat (23/3) siang, ibu korban mendatangi Polres Simalungun, untuk melaporkan pelaku dan diterima dengan bukti laporan No. Pol. LP: 99/III/2018/SU/Simal.
Tak lama usai dilaporkan, pelaku yang tubuhnya dipenuhi tato ini berhasil diringkus petugas tanpa ada perlawanan. Hingga kini, tersangka masih menjalani pemeriksaan.
Sayangnya, Kasat Reskrim Polres Simalungun AKP Damos Cristian Aritonang SIK belum dapat dimintai komentarnya terkait peristiwa ini. Saat dihubungi, ponselnya dalam status nonaktif.
Discussion about this post