SEORANG bocah yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), meninggal dunia akibat tersedak biji rambutan.
Informasi dihimpun, korban bernama Ajril Ayub Saputra dan tercatat sebagai siswa di SDN Pancoran Mas I, Kecamatan Pancoranmas, ini tewas saat mengikuti kegiatan pramuka di sekolahnya pada Sabtu (27/1) lalu.
Salah seorang saksi mata bernama Juned membenarkan kejadian mengenaskan tersebut. Menurutnya, insiden itu terjadi saat seluruh SDN Pancoran Mas I mengikuti kegiatan ekstrakulikuler di sekolah. Saat itu korban mengonsumsi buah rambutan yang dibawanya dari rumah.
Mengaku kehilangan, pihak sekolah tanggung biaya pemakaman bocah tersedak biji rambutan
“Memang setiap hari Sabtu ada ekskul (ekstrakulikuler) pramuka. Saat latihan itulah korban makan rambutan yang dibawa, tapi biji dari buah itu ikut tertelan dan korban tersedak hingga akhirnya meninggal dunia,” ungkapnya, mengutip Kricom, Selasa (30/1).
Melihat korban yang jatuh pingsan, lanjut Juned, dirinya bersama para guru dan orangtua siswa langsung membawa Ajril ke rumah sakit terdekat.
Sayangnya, bocah yang tercatat sebagai warga Kampung Lio, RT005/013, Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoranmas, Kota Depok ini kehabisan napas dan meninggal dunia.
“Sempat kritis pas kami bawa ke RS terdekat dan saat itu masih pakai baju pramuka. Langsung gempar sekolah itu karena korban meninggal dunia karena tersedak biji rambutan,” ucapnya.
Sementara itu menurut teman-teman korban, kejadian bermula saat Ajril memakan rambutan dengan mengulumnya berikut biji rambutan di dalam mulut.
Bocah malang ini kemudian mencuci tangan di wastafel sekolah, sementara biji buah manis ini masih berada dalam mulut.
Namun usai mencuci tangan dan hendak kembali mengikuti kegiatan pramuka siswa kelas I SDN Pancoranmas I ini terpeleset dan akhirnya tersedak biji rambutan.
Melihat siswa itu jatuh, Ajril langsung mendapatkan pertolongan dari salah satu guru agama bernama Yuda dan dilarikan ke Klinik Bahar Medika di Jalan Dewi Sartika.
Tenaga medis di klinik tersebut sayangnya tak mampu menangani kasus ini sehingga merujuk Ajril ke RS Harapan yang ada di Jalan Pemuda.
Sayangnya kondisi Ajril telah kritis akibat saluran pernapasannya yang tersumbat biji rambutan. Akhirnya Ajril menghembuskan nafas terakhirnya di RS tersebut.
Discussion about this post