SIANTAR
Setelah beberapa jam dititipkan diruangan jenajah RSUD dr Djasamen Saragih setelah ditemukan tewas dipinggir jalan dekat Apil Jalan SM Raja-Jalan Bali, Kelurahan Bane, Kecamatan Siantar Utara, hari Senin (10/2/2020) pagi sekira pukul 10.00 Wib Jenajah Ngadimin (69) warga GP Lada, Kelurahan Gampong Lada, Kecamatan Mutiara Timur, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh akhirnya dibawa pulang keluarganya serta menolak dilakukan pemeriksaan dalam dan luar atau otopsi.
Joko (37), menantu Ngadimin ditemui diruangan jenajah mengatakan tewasnya Ngadimin itu diketahui dari keluarganya yang ada di Bangka Belitung kemudian jenajah mertuanya (Ngadimin-red) itu akan dibawa kerumah mertuanya di Perumahan Bersatu Maju Jalan Pdt. J. Wismar Saragih, Kelurahan Tanjung Pinggir, Kecamatan Siantar Martoba, Kota Siantar untuk disemayamkan kemudian akan dikuburkan usai Sholat Ashar di Tempat Pekuburan Umum (TPU) Samping Kantor Camat Siantar Martoba.
Lebih lanjut, Joko menambahkan mertuanya itu suka merantau ke kota kota lain untuk bekerja tukang jahit jok dan terpal kemudian pulang ke Kota Siantar dua minggu sekali. Satu tahun ini mertua nya sudah tinggal menetap di Kota Siantar dan pergi ke Kota Medan mengambil barang yang akan dijahit kemudian dikerjakan dirumah lalu selesai dijahit akan diantarkan kembali ke Medan.
Nama Asmiaty (61) yang tertulis di STNK sepedamotor yang ditemukan didalam dompet mertua nya tersebut merupakan isteri mertua nya dan dari hasil pernikahan mertua nya itu dikaruniai lima orang anak yang sudah dewasa dan juga dikaruniai tiga orang cucu
“Anaknya bapak ada lima bang, termasuk istriku itu anaknya dari hasil pernikahan dengan ibu mertua ku, Asmiaty,”tambahnya.
Joko menegaskan, mertua nya itu sepengetahuannya mengidap penyakit asam urat saja dan setiap pulang dari Aceh tidak langsung pulang ke rumah melainkan singgah singgah kerumah teman temannya. “Mungkin bapak tadi mau pulang ke rumah karena tadi pagi nya pergi ke Medan dan sepedamotor nya ditinggal dirumah,”kata Joko mengakhiri.
Sementara itu, Kapolsek Siantar Utara AKP Lintas Pasaribu mengatakan keluarga sudah membuat surat pernyataan tidak dilakukan otopsi dan tidak ditangani kejadian tewanya Ngadimin tersebut karena keluarga tidak merasa keberatan. “Keluarga sudah membuat surat pernyataan tidak keberatan. Begitupun, jenajah Ngadimin divisum luar saja dan sudah diserahkan dibawa keluarganya,”ujar Lintas Pasaribu singkat.
Sesuai pantuan, jenajah Ngadimin diserahkan Kapolsek Siantar Utara AKP Lintas Pasaribu diwakili Wakapolsek IPTU Edi Wuriyanto, SH kepada perwakilan keluarga diruangan jenajah RSUD dr Djasamen Saragih.
Penulis/Editor : Freddy Siahaan
Discussion about this post