SIANTAR
Mayat Martua Parasian Siregar alias Sanjai (42) rekan wartawan Maraden Sianipar dibawa otopsi keruangan jenajah RSUD dr Djasamen Saragih, Kota Siantar setelah ditemukan juga diduga menjadi korban pembunuhan tragis hari Jumat (1/10/2019) pagi sekira pukul 08.00 Wib.
Informasi dihimpun, Sanjai diketahui pengurus Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Kabupaten Labuhan Batu. Hri Selasa (29/10/2019) sore sekira pukul 17.00 Wib Maraden, Sanjai, Burhan Nasution dan seorang lagi pergi ke Perkebunan Sawit PT Sab/Ksu Amalia, Kabupaten Labuhan Batu di Dusun VI Desa Wonosari, Kecamatan Panai Hilir, Kabupaten Labuhan Batu.
Hanya saja belum diketahui apa maksud dan tujuan ke perkebunan sawit tersebut. Setelah minun kopi di warung kopi, Maraden dan Sanjai pergi kedalam kebun sawit itu dengan meminjam sepedamotor milik Burhan Nasution.

Namun setelah ditunggu hingga malam harinya, Maraden dan Sanjai tak kunjung pulang dari kebun sawit itu bahkan esok harinya, Rabu (30/10/2019) siang setelah dilakukan pencarian Maraden dan Sanjai tetap tidak ditemukan sehingga sekira pukul 14.00 Wib Burhan Nasution melaporkan ke Polsek Panai Hilir Polres Labuhan Batu.
Sore harinya sekira pukul 16.00 Wib Kapolsek Panai Hilir AKP Budiarto bersama Kanit Reskrim dan tim opsnal menemukan Maraden sudah tewas mengenaskan diduha dibunuh didalam parit belakang gudang kontainer PT Sab/7KSU Amalia. Jenajah korban pun dievakuasi ke Puskesmas Sei Berombang, Kecamatan Panai Hilir.
Esok pagi harinya, Kamis (31/10/2019) siang pukul 12.30 Wib mayat Maraden dibawa otopsi diruangan jenajah RSUD dr Djasamen Saragih, Kota Siantat menggunakan ambulans Puskesmas Keliling Kabupaten Labuhan Batu. Tim laboratorium Forensik polri Medan juga turun keruangan jenajah.
Selanjutnya siang harinya sekira pukul 11.45 Wib Sanjai ditemukan disemak semak sekitar 200 meter dari penemuan mayat Maraden dengan kondisi diduga korban pembunuhan. Hari Jumat (1/11/2019) pagi sekira pukul 08.00 Wib mayat Sanjai dibawa otopsi ruangan jenajah RSUD dr Djasamen Saragih, Kota Siantar.
Sementara itu Kapolsek Panai Hilir AKP Budiarto, dikonfirmasi melalui telepon selulernya sekira pukul 11.02 Wib mengatakan pihaknya belum mengetahui motif pembunuhan kedua korban itu karena masih melakukan penyelidikan.
“Untuk motif dari para pelakunya kami masih belum mengetahui jelas, pokoknya kita akan segera tuntaskan lagi. Kebetulan, kami juga dibantu Polres Labuhanbatu,”ujarnya.
Hingga berita ini diturunkan ke redaksi, mayat Martua Parasian Siregar alias Sanjai masih diotopsi dipimpin Kepala Forensik RSUD dr Djasamen Saragih, Kota Siantar dr Reinhard J.D Hutahean, SH, SpF, MM. Tidak ada satu pun keluarga yang ikut mendampingi
Penulis/Editor : Freddy Siahaan
Discussion about this post