SEBUAH aksi kejahatan terhadap jurnalis yang diduga dilakukan oleh puluhan orang tak dikenal (OTK) terjadi di depan Apotik Megumi di Jalan Kartini, Kelurahan Timbang Galung, Kecamatan Siantar Barat, Kota Pematangsiantar, Sabtu (12/1) sore.
Wartawan yang menjadi korban adalah bernama Tri Aditya, insan pers di media online Sindo News Today. Sementara hingga berita ini terbit, pelaku belum diamankan.
Korban kepada Jurnal X menjelaskan, dirinya tak hanya mendapat intimidasi dan pengancaman, juga kekerasan fisik hingga perampasan alat komunikasi. Teriakan ‘bunuh’ dan ‘seret’, juga warnai aksi premanisme itu.
“Aku datang ke kafe Hugos. Tiba-tiba saja salah satu pelaku dari sekitar 15 orang mengatakan ‘kami tidak suka dengan pemberitaanmu’. Belum sempat memberikan penjelasan, mereka langsung main keroyok tanpa ampun,” ujar Tri Aditya di Rumah Sakit (RS) Rasyida, Jalan Seram Atas, Kelurahan Bantan, Kecamatan Siantar Barat, Sabtu malam.
Dikisahkan Tri, ia datang ke kafe tersebut lantaran menerima panggilan telepon dari seseorang berinisial AS, terkait pemberitaannya dengan judul ‘Pengusaha Kayu Asal Siantar Diduga Menjadi Penyebab Longsornya Sidua-dua’.
Dibeberkan oleh Tri, AS dimagsud merupakan menantu dari pengusaha kayu inisial LS warga Jalan Gunung Simanuk-manuk, Kelurahan Teladan, Kecamatan Siantar Barat, Kota Pematangsiantar yang dia sinyalir terlibat dalam pengeroyokan terhadapnya.
“Dia (AS) minta bertemu di kafe itu. Karena aku posisinya (ketika ditelfon) sedang berada di Jalan Asahan, aku sanggupi dan langsung menuju ke sana,” imbuhnya.
Tiba di lokasi bukan AS yang ia temui, melainkan para pelaku yang langsung melakukan penganiayaan. “Pelaku pengeroyokan mengendarai mobil salah satu Organisasi Kepemudaan (OKP) di Kota Siantar. Aku dikeroyok di dalam kafe, sekuat tenaga berusaha keluar untuk menyelamatkan diri. Tapi sesampainya di luar kafe ternyata aku masih dikejar dan ditendang sampai tersungkur,” terang dia.
Puas melakukan penganiayaan, lanjut dia, para pelaku bergegas melarikan diri. Sedangkan ia dibantu saksi kemudian berangkat menuju Polres Pematangsiantar guna melaporkan kejadian itu, lalu menuju rumah sakit guna mendapat perawatan.
Kapolres Pematangsiantar AKBP Heribertus Ompusunggu belum memberikan informasi meskipun pesan WhatsApp yang dilayangkan statusnya telah terkirim.
Hingga kini media masih menunggu keterangan dari pihak Polres Pematangsiantar. Namun, personil dari Polres Pematangsiantar sudah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) usai menerima laporan tersebut.
Akibat kejadian itu, bagian belakang kepala korban terdapat luka sayat akibat sabetan pisau cutter, bagian belakang telinga bengkak dan luka memar, luka gores memanjang di bagian wajah sebelah kiri, bagian kaki kiri mengalami pembengkakan dan memar dan pada bagian mata kiri korban biram.
Sementara, dampak lain dari penganiayaan itu, korban merasa pusing. Sehingga disarankan untuk rawat inap di Rumah Sakit (RS) Rasyida. Hanya saja, korban segera dirujuk ke RSU Dr Djasamen Saragih untuk keperluan visum.
Discussion about this post