TANJUNG BALAI
Puluhan wartawan atau Jurnali dari berbagai media baik cetak, online maupun elektronik yang bertugas di Kota Tanjung Balai menggelar aksi demontrasi ke Kantor Wali Kota Tanjung Balai hari Rabu (8/1) pagi sekitar pukul 10.00 Wib.
Aksi demontrasi puluhan wartawan itu didasari kekecewaan atas larangan peliputan pelantikan Pejabat Eselon III dan IV di lingkungan Pemko Tanjung Balai pada hari Selasa (7/1/2020) malam sekira pukul 18.30 Wib.

Dalam aksi demo damai itu, para wartawan membuang bingkai penghargaan wartawan yang diberikan Pemko Tanjung Balai pada Hari Jadi Kota Tanjung Balai dan meletakkan kartu pers. Tidak itu saja, puluhan wartawan juga menyanyikan beberapa lalu sembari meneriakkan supaya Kadis Kominfo mundur dari jabatan bahkan juga meminta ganti Walikota Tahun 2020 nantinya.
Orasi salah satu wartawan mengatakan wartawan atau jurnalis melakukan peliputan sesuai UU No 40 Tahun 1999 tentang Pers, sehingga tidak ada alasan untuk melarang atau menghambat tugas insan pers yang berada di Kota Tanjung Balai, apalagi peliputan tersebut terkait mutasi di lingkungan Pemko Tanjung Balai.
“Kita akan boikot terhadap pemberitaan Pemko Tanjung Balai, Ada apa, kok wartawan yang meliput berita mutasi atau pengangkatan jabatan di lingkungan Pemko Tanjung Balai dilarang meliput?, kita menduga ada berbau aroma duit terkait mutasi tersebut dan juga ada dugaan yang menyuruh adalah Sekdakot,”ujar wartawan itu.
Untuk itu kita meminta Wali Kota Tanjung Balai untuk datang menjumpai para insan pers yang aksi demo damai. Jangan ada pemberitaan kita publikasikan, sementara ada masalah dengan insan pers tidak mau menemui kita (wartawan-red) dan kalau tidak mau menemui lebih baik Wali Kota Tanjung Balai mundur dari jabatannya, karena diduga telah menyuruh pegawai honorer untuk melakukan pelarangan liputan.
Sekretaris Daerah Kota (Sekdakot) Tanjung Balai, Yusmada Siahaan keluar menemui puluhan wartawan sembari membawa Fahri, salah satu tenga honorer. Dimana Fahri meminta maaf kepada puluhan wartawan dan mengaku kesilapannya telah mengambil kebijakan sendiri melarang wartawan melakukan tugas peliputan.
Sementara itu Sekdakot Yusmada Siahaan kepada puluhan wartawan meminta perwakilan wartawan untuk berdialog dengannya disalah satu ruangan.
Dari hasil dialog itu, Sekdakot Yusmada Siahaan mengatakan tidak ada yang menyuruh oknum tenaga honor itu (Fahri-red) untuk menghalangi wartawan melakukan peliputan. “Atas nama Pemko Tanjung Balai memohon maaf kepada seluruh wartawan khususnya bertugas di Kota Tanjung Balai yang melakukan penyebarluasan informasi Pemerintah,”ujar Yusmada.
Disinggung terkait proposal Hari Jadi Kota Tanjung Balai yang beredar, Yusmada menegaskan pihaknya sudah memperintahkan agar proposal ditarik, karena penerimaan proposal tersebut tidak sesuai yang diharapkan dan persoalan tersebut akan dilaporkan kepada Wali Kota Tanjung Balai untuk ditindak lanjuti.
“Anggota Disporapar ada melakukan pengutipan proposal untuk Hari Jadi Kota Tanjung Balai, namun yang sangat kita sayangkan kenapa Rp200 ribu pun diterima mereka (Anggota Disporapar Kota Tanjung balai-red),” Ungkapnya.
Setelah mendengar penyampaian Sekdakot Yusmada Siahaan itu, puluhan wartawan mengakhiri aksi demo damai dengan membubarkan diri dari depan Kantor Pemko Tanjung Balai itu dengan aman dan kondusif.
Penulis : Irawan
Editor : Freddy Siahaan
Discussion about this post