SISWI Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Tabanan (sebut saja) Bunga (14), meninggal dunia setelah sempat berhubungan intim dengan pacarnya. Korban diduga ‘digenjot’ pacarnya berinisial GW (25), sebanyak tiga kali dalam satu malam.
Alhasil, jenazah siswi asal Selemadeg itu dibawa ke Rumah Sakit Sanglah untuk dilakukan autopsi. Sementara kekasihnya, GW kini berada di Mapolres Tabanan untuk dimintai keterangan.
Awalnya, pasangan yang tengah kasmaran itu bertemu di Air Terjun Singsing Angin yang berlokasi di Desa Apit Yeh, Kecamatan Selemadeg, Tabanan, Bali, Minggu (21/1) sekitar pukul 13.00 WITA.
Selepas dari air terjun, GW kemudian mengajak LGDS ke kontrakan milik adiknya di Jalan Debes, Gang IV Nomor 2, Kamar Nomor 7, Dangin Carik, Desa Dajan Peken, Tabanan.
Keduanya diketahui sudah menjalin hubungan asmara sejak saling kenal pada Desember 2017 melalui aplikasi BBM. Sejak itu pula keduanya sudah pernah melakukan hubungan layaknya suami istri.
Setibanya di kontrakan itu, keduanya sempat mengobrol dan menonton televisi hingga akhirnya berhubungan intim hingga tiga kali.
Saat berhubungan badan yang ketiga kali itulah kelamin siswi SMP di Tabanan itu mengeluarkan darah.
Selesai berhubungan badan, GW kemudian ke kamar mandi. Keluar dari kamar mandi, GW mendapati korban sudah dalam kondisi tak sadarkan diri.
Kepada tetangga kontrakan, GW kemudian meminta minyak telon untuk menyadarkan korban. Namun karena tak kunjung sadar, siswi SMP itu kemudian dilarikan ke rumah sakit.
Sementara itu, dari keterangan Kepala Bidang Pelayanan Medik BRSU Tabanan, dr. Gede Sudiarta, tak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
Namun dari alat vital siswi SMP berhubungan intim itu, keluar darah berwarna merah kegelapan. Pada bibir kemaluan korban, ditemukan luka lecet.
“Kata pacarnya, korban itu tak sadarkan diri sekitar satu jam usai berhubungan badan,” terang Sudiarta, Senin (22/1).
Discussion about this post